PENGERTIAN
Hidrocephalus merupakan suatu keadaan dimana terjadi penimbunan cairan cerebrospinal dalam pantrikel otak, sehingga kepala semakin membesar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun. Cairan yang tertimbun dalam ventrikel biasanya antara 500-1500 ml, akan tetapi kadang-kadang dapat mencapai 5 liter. Hidrocephalus sering kali disertai dengan kelainan bawaan lain seperti spinabifida.
Hidrosefalus
merupakan suatu keadaan dimana terdapat timbunan liquor cerebrospinalis yang
berlebihan dalam ventrikel-ventrikel,yang disertai dengan kenaikan
TIK,sehingga terlihat kepala bayi busung atau membesar (Suryanah,1996:135)
KLASIFIKASI
Menurut waktu pembentukan :
- Hidrosefalus yang terjadi pada neonatus atau yang berkembang selama intrauteri(kongenital)
- Hidrosefalus akuisita terjadi setelah masa neonatus atau disebabakan oleh faktor–faktor lain pada masa neonatus
Menurut sirkulasi CSS :
- Hidrosefalus Komunikans
Hidrosefalus yang memperlihatkan
adanya hubungan antara CSS sistem ventrikel dan CSS dari ruang subarakhnoidalis
terhambat.Gangguan absorbsi CSS dapat disebabkan sumbatan sisterna subaroknoid
disekeliling batang otak atau obliterasi ruang subarakhnoid sepanjang otak,
seluruh sistem ventrikel terdistensi
- Hidrosefalus Non komunikan / Obstruktif
CSS sistem ventrikel tidak berhubungan dengan CSS ruang subarakhnoid
misal aquaduktus sylvii menyempit atau tersumbat.Terdapat hambatan sirkulasi
CSS dalam sistem ventrikel sendiri akibatnya cairan ventrikal tidak dapat
mencapai ruang subarakhnoid.Terjadi pembesaran sistem ventrikel di proksimal
obstruksi.
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
Penyebab hidrocephalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran cairan cerebro spinal pada salah satu satu tempat antara tempat pembentukan cairan cerebro spinal dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang subarackhnoid. Akibat penyumbatan, terjadi dilatasi ruangan cairan cerebro spinal diatasnya. Hidrocephalus disebabkan oleh 3 faktor 1. Produksi cairan cerebro spinal yang berlebihan 2. Obstruksi jalur cairan cerebro spinal dan 3. Gangguan absorpsi cairan cerebro spinal.
Banyak
factor penyebab trjadinya hidrosefalus,
termasuk tumor, malformasi vaskuler, abses, kista intraventrikular, pendarahan
intraventrikuler, meningitis, stenosis aquaduktus, dan trauma serebri.Dalam otak manusia orang dewasa jumlah cairan normal cairan cerebro spinal = 90-150 ml, anak umur 8-10 th = 100-140 ml, bayi = 40-60 ml, neonatus = 20-30 ml, prematur kecil = 10-20 ml
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis dipengaruhi umur,penyebab dan lokasi obstruksi,gejala-gejala yang menonjol merupakan refleksi hipertensi intra kranial,rincian gambaran umum sebagai berikut :
- Perubahan tanda-tanda vital (penurunan denyut apeks, penurunan frekuensi pernafasan, peningkatan tekanan darah)
- Muntah.
- Peningkatan lingkar kepala
- Iritabilitas
- Letargi.
- Perubahan suara tangisan (bernada tinggi)
- Aktivitas kejang.
Pada bayi :
1)
Pembesaran kepala secara
progresif (diatas persentil ke-95).
2)
Bagian frontal tengkorak
menonjol.
3)
Fontanela tegang dan menonjol
(khususnya yang tidak berdenyut)
4)
Distensi vena superficial kulit
kepala.
5)
Transiluminasi melalui
tengkorak meningkat secara simetris.
6)
Mata turun kebawah (“sunset
eyes”)
1)
Sakit kepala di dahi, mual dan
muntah.
2)
Anoreksia.
3)
Atareksia.
4)
Kekakuan ekstremitas bawah.
5)
Kemerosotan prestasi sekolah
atau kemampuan kognitif anak.
Tanda dan gejala yang
terjadi disebabkan oleh peningkatan intrakranial (TIK) dan bervariasi
berdasarkan usia anak dan kemampuan tengkorak untuk mengembang.
- Lingkar kepala
- CT Scan : merupakan cara yang aman dan dapat diandalkan untuk membedakan hidrosefalus dari penyakit lain,dan untuk identifikasi tempat obstruksi aliran CSS.
- MRI (Magnetic Resonance Imaging) :menunjukkan pembesaran ventrikel.
- Lumbal pungsi :Indikasi pada pasien dengan peningkatan TIK dan Mengukur tekanan cairan cerebrospinal
DIAGNOSA BANDING
- Megalensefali
- Efusi subdural kronik
- Tumor otak
- Granuloma Intra kranial
- Hematoma subdural
KOMPLIKASI
- Peningkatan Intra kranial
- Kerusakan otak
- Infeksi : Septikemia, Endokarditis, Infeksi luka, Nefritis, Meningitis, Ventrikelitis dan abses otak
- Shunt tidak berfungsi
- Kematian
PENATALAKSANAAN
TERAPEUTIK
Tujuan pengobatan
adalah untuk mengurangi hidrosefalus, menangani komplikasi mengatasi efek
hidrosefalus atau gangguan perkembangan.
Pencegahan
Untuk mencegah
timbulnya kelainan genetik perlu dilakukan penyuluhan genetik, penerangan,
menghindari perkawinan dengan keluaraga dekat, proses persalinan diupayakan
fisiologis untuk menghindari trauma kepala ,SC.Suatu saat dipilih daripada
menanggung resiko cidera kepala bayi.
Medikamentosa
Hidrosefalus dengan
progresivitas rendah dan tanpa obstruksi pada umumnya tidak memerlukan tindakan
operasi,dapat diberikan Asetazolamid dosis 40-75 mg/kg BB/24 jam mengurangi
sekitar sepertiga produksi CSS dan terkadang efektif pada hidrosefalus ringan
yang berkembang lambat. Pada keadaan akut dapat diberikan manitol.Diuretika
dapat diberikan meskipun hasilnya kurang memuaskan.Isosorbide atau Furosemide
mengurangi produksi cairan CSS.
Pembedahan
atau operasi
Berupaya
menghubungkan ventrikel otak dengan rongga peritoneal yang disebut
Ventrikulo-Peritoneal.Peritoneal Shunt ditujukan untuk hidrosefalus non
komunikan (shunting) memerlukan pemantauan yang berkesinambungan oleh dokter
spesialis bedah saraf, bertujuan untuk mengalirkan cairan CSS yang berlebihan
dari ventrikel ke ruang ekstrakranial, contoh rongga peritoneum.atrium kanan
dan ruang pleura.
Dilakukan operasi
Torkildsen yang dibuat pintas stenosis aquaduktus menggunakan tabung plastik
yang menghubungkan 1 ventrikel lateralis dengan sisterna magna dan ruang
subarachnoid medula spinalis. Pada operasi ini tidak berhasil pada bayi karena ruangan–ruangan ini belum berkembang dengan baik.
PENYULIT
Tergantung pada causa dan progresivitas hidrosefalus, komplikasi tindakan pemirauan berupa :
PENYULIT
Tergantung pada causa dan progresivitas hidrosefalus, komplikasi tindakan pemirauan berupa :
1) Buntu input dan output disebabkan oleh :
- Melekatnya
kateter pada otak
- Tertutup pleksus koroid/dinding ventrikel
jaringan otak bekuan darah karena peningkatan protein CSS.Buntu output disebabkan
oleh tertutupnya omentum mayor.
2)
Sewaktu operasi dapat terjadi hematom subdural
3)
Infeksi dapat terjadi 20-70 % dari kasus tergantung :
- Pengalaman
operasi
- Jenis
pemirauan
4) Epilepsy terjadi
sebagai akibat infeksi /tindakan operasi itu sendiri
AKIBAT HIDROCEPHALUS
Tanpa tindakan operasi, penimbunan cairan akan mengakibatkan penekanan pada jaringan otak normal dan selanjutnya akan mengganggu berbagai fungsi otak, termasuk fungsi-fungsi alat vital yang dapat mempengaruhi jantung dan paru.
No comments:
Post a Comment