PENGERTIAN
Penyakit hirschprung adalah kelainan bawaan, penyebab
gangguan pasase usus (ArifMasjoer, dkk, 2000) dikenalkan pertama kali oleh
hirschprung tahun 1886, Zulser dan Wilson, 1984 mengemukakan bahwa pada dinding
usus yang menyempit tidak ditemukan ganglion parasimpatis.
ETIOLOGI
Penyakit ini
disebabkan ganglion meissner dan aurbah dalam lapisan dinding usu, mulai dari
spingter ani internus ke arauh proksimal 70% terbatas didaerah rektosimoid 10%
sampai seluruh kolom dan sekitarnya 5% dapat mengenai seluruh usus sampai
pilodus. Penyakit ini juga tidak terdapatnya sel ganglion Parasimpaatis dari
pleksusaurbach dikolom dan sering terjadi pada anak dengan down syndrom dan
kegagalan sel naural pada masa embrio dalam dinding usus gagal eksistensi
kraniokaudal pada myentesik dan mukosa dinding.
PATOFISIOLOGI
- Persyarafan kolom yang didukung oleh ganglion-persarafan parasimpatik yang tidak sempurna dibagian usus yang bisa mengkibatkan peristaltik yang abnormal, sehingga terjadi konstipasi dan obsteruksi.
- Tidak adanya ganglion yang menyebabkan migrasi sel ganglion yang berkembang menjadi embriologi, karena sel ganglion bermigrasi pada bagian saluran gastroutestinal (rectum) yang bisa memperluas hingga proksimal dari anus.
- Pada internatural plexus dalam usus yang berguna untuk mengontrol kontaksi dan relaksasi peristaltik sel normal.
TIPE
Berdasarkan panjang segmen yang terkena penyakit hirschprung dapat di
bedakan menjadi 2 tipe :
Penyakit hirschprung segmen pendek
Segmen aganglionis mulai dari anus samlpai sigmoid merupakan
70 % dari penyakit ini ditemukan pada anak laki-laki dari pada perempuan.
Penyakit hirschprung segmen panjang
Kelainan dapat melebihi sigmoid, bahkan dapat mengenai
seluruh kolom/usus halus di temukan sama banyak pada anak laki-laki maupun
perempuan
GAMBARAN KLINIS
Pada gejala-gejala penyakit
hirchprung ini biasanya pada saat lahir dengan terlambatnya pengeluaran mekonim
dan kebanyakan penyakit hirschprung ini terjadi pada bayi lahir cukup bulan dan
penyakit ini tidak bisa terjadi pada bayi yang kurang bulan atau yang terlambat
mengeluakan tinja.kegagalan mengeluarkan tinja bisa menyebabkan dilatasi bagian
proksimal atau usus besar dan dapat menyebabkan perut menjadi kembung.
Masa Neonatal :
·
Kegagalan lewatnya mekonium dalam 48 jam
setelah lahir.
·
Enggan minum
·
Distensi abdomen
Masa bayi dan kanak-kanak :
·
Tinja seperti pita
·
Sering diare
·
Distensi abdomen
·
Gagal tumbuh
KOMPLIKASI
·
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
·
Konstipasi
·
Obstruksi usus
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.
Foto polos tegak, terdapat usus melebar atau gambaran
obstruksi usus rendah.
2.
Pemeriksaan rectum.
3.
Dengan bareum emena.
- Apakah terdapat retensi barkum setelah 24 – 48 jam.
- Daerah transisi
4.
Biopsi isap untuk pengambilan mukosa dan sub mukosa
untuk menghisap sel ganglion.
5.
memometdil untuk mengetahuia respon spingteh interna
dan eksterna
PENATALAKSANAAN
Medik
Penyakit
ini halnyaa bisa dengan operasi, biasanya dipasang pipa rectum dengan dilakukan
pembilasan dengan air garam secara teratur.
Bedah
a.
Kolostomi sementara dan setelah dipastikan diagnosisnya
untuk pemeriksaan hisologi, sehingga dapat mengurangi adanya enterolitis.
b. Pada bayi 6-12 bulan bisa dilakukan operasi definitif
dan bagian yang mempunyai ganglion dengan saluran anus.
3 DASAR PILIHAN
OPERASI :
- Yang diuraikan oleh swense, adalah dengan memotong segmen yang tidak berganglion dan dilakukan anastomosis rectum 1-2 cm di atas garis batas.
- Oleh Duhamel yaitu untuk menciptakan rectum baru dengan menarik usus besar yang normal ke belakang rectum yang berganglion.
- Oleh boley yaitu endrorectal pullthrough” yang meliputi pengupasan mukosa rectum yang tida berganglion ke otot yang terkelupas.
No comments:
Post a Comment