Wednesday 29 October 2014

CACAR AIR (VARISELA)

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSiz1R6jfXPSsOAUB2XeWHGIZtqGfs7KHulNQ8JnVPsXYhH4Qsn

PENGERTIAN
  • Varisela adalah infeksi primer dengan virus varisela zoster (VVZ) menimbulkan varisela (cacar air). Virus membentuk infeksi laten di akar ganglia dorsal, reaktivasi menyebabkan herpes zoster (shingles atau penyakit ruam saraf). (Ann M. Arvin)
  • Varisela adalah penyakit akut, menular yang ditandai oleh vesikel dikulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh virus varisela. (Perawatan Anak Sakit, Ngastiyah).
  •  Varisela adalah suatu penyakit infeksi akut primer menular yang disebabkan oleh varisela zoster virus (VZV) yang menyerang kulit dan mukosa dengan ditandai oleh adanya vesikel- vesikel. (Penyakit infeksi Tropik pada Anak, dr. T.H. Rampengan,DSAK, dr. I.R. Laurentz,DSA)

ETIOLOGI
  • Varisela disebabkan oleh varisela zoster virus (VZV) yang termasuk kelompok Herpes Virus, virus tersebut dapat pula menyebabkan herpes zoster. Kedua penyakit ini mempunyai manifestasi klinis yang berbeda. Diperkirakan bahwa setelah ada kontak dengan virus varisela zoster akan terjadi varisela, oleh karena itu varisela dikatakan infeksi akut primer, kemudian setelah penderita varisela tersebut sembuh, mungkin virus itu tetap ada dalam bentuk laten (tanpa ada manifestasi klinis) dan kemudian virus varisela zoster diaktivasi oleh trauma sehingga menyebabkan herpes zoster. Virus varisela zoster dapat ditemukan dalam cairan vesikel dan dalam darah penderita varisela, dapat dilihat dengan mikroskop electron dan dapat diisolasi dengan menggunakan biakan yang terdiri dari fibroblas paru embrio manusia.

EPIDEMIOLOGI
  • Sangat mudah menular, yaitu melalui percikan ludah dan kontak. Dapat mengenai semua golongan umur, termasuk neonatus (varisela congenital), tetapi tersering pada masa anak. Penderita dapat menularkan penyakit selama 24 jam sebelum kelainan kulit (erupsi) timbul sampai 6 atau 7 hari kemudian. (Perawatan Anak Sakit, Ngastiyah) 
  • Di Amerika Serikat dan daerah beriklim sedang lain, 90-95% individu mendapat VVZ pada masa anak. Epidemi varisela tahunan terjadi pada musim dingin dan musim semi. Angka penularan rumah tangga adalah 80-90%, lebih banyak kontak secara kebetulan. Varisela menular dari 24-48 jam sebelum ruam muncul dan sementara vesikel belum berkrusta yang biasanya 3-7 hari. (Ann M. Arvin)  
GAMBARAN KLINIS  
Masa inkubasi virus varisela berkisar antara 10-21 hari, timbul penyakit biasanya mulai dari 14-16 hari. Perjalanan penyakit dibagi menjadi 2 stadium, yaitu :
  • Stadium Prodromal : 24 jam sebelum kelainan kulit timbul, terdapat gejala demam, malaise, anoreksia dan nyeri kepala. Kenaikan suhu biasanya sedang, berkisar antara 100-102ºF. 
  • Stadium Erupsi : dimulai dengan terjadinya papula merah, kecil, yang  berubah menjadi vesikel yang  berisi cairan jernih dan mempunyai dasar eritematous. Permukaan vesikel tidak memperlihatkan cekungan di tengah. Isi vesikel berubah menjadi keruh dalam waktu 24 jam. Biasanya vesikel akan menjadi  kering sebelum isinya menjadi  keruh. Dalam 3-4 hari erupsi tersebar, mula-mula di dada lalu ke muka, bahu dan anggota gerak. Erupsi ini disertai perasaan gatal. 

KOMPLIKASI
Komplikasi varisela pada anak biasanya jarang dan lebih sering terjadi pada orang dewasa. 
  • Infeksi sekunder : Infeksi sekunder disebabkan oleh streptococcus atau stapilococcus yang menyebabkan selulitis dan furunkel. Guess (1984) melaporkan infeksi sekunder pada kulit karena koplikasi varisela kebanyakan di bawah umur 5 tahun. 
  • Ensefalitis : Komplikasi ini lebih sering karena adanya gangguan imunitas. Ensefalitis dijumpai 1 dari 1000 kasus varisela dan memberi gejala ataksia serebellar dan biasanya timbul antara hari ke-3 sampai hari ke-8 setelah timbulnya rash. 
  • Pneumonitis : Komplikasi ini lebih sering dijumpai pada penderita keganasan, neonatus, imunodefisiensi, dan orang dewasa. Gejala pneumonitis adalah panas yang tetap tinggi, batuk-batuk, sesak nafas, takhipnu dan kadang-kadang sianosis serta hemoptoe. 
  • Sindroma Reye : Komplikasi ini lebih jarang dijumpai. Dengan gejala-gejala nausea dan vomitus, hepatomegali dan pada pemeriksaan laboratorium didapatkan pe k SGPT dan SGOT serta amonia 
  • Hepatitis : Dapat terjadi komplikasi walaupun jarang 
  • Komplikasi lain yang jarang : Atritis, sindrom nefrotik, miokarditis, perikarditis, pankreatitis, nefritis dsb
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM 

Pada pemeriksaa darah tidak memberikan gambaran spesifik. Nilai laboratorium abnormal sering ada selama varisela. Leukopenia khas selama 72 jam pertama, disertai dengan limfositosis relatif dan absolut. Untuk pemeriksaan varisela bahan diambil dari dasar vesikel dengan cara kerokan atau apusan dan dicat dengan Giemsa dan Hematoksilin Eosin (HE), maka akan terlihat sel-sel raksasa yang multinukleus dan epitel sel berisi Acidophilic Inclusion Bodies atau dapat juga dilakukan pengecatan dengan pewarnaan imunofluresen, sehingga terlihat antigen virus intrasel.  


PENGOBATAN
  • Asiklovir-9-[(2-hidroksietoksi) metil] guanin- adalah obat pilihan untuk varisela dan herpes zoster bila terapi spesifik merupakan indikasi setiap penderita yang mempunyai tanda-tanda VVZ tersebar termasuk pneumonia, hepatitis, trombositopenia atau ensefalitis harus mendapat pengobatan segera dengan asiklovir intravena. Terapi asiklovir diberikan dalam 72 jam untuk mencegah varisela progresif dan penyebaran visceral pada penderita resiko tinggi, dosis 500 mg/m² setiap 8 jam, diberikan secara intravena selama 7 hari atau sampai tidak ada lesi baru yang tampak selama 48 jam. 
  • Simtomatik local dengan bedak salisilat 1% dan mencegah infeksi sekunder, misal: kuku digunting agar pendek, mengganti pakaian dan alas tempat tidur sesering mungkin.

PENCEGAHAN
Ø  Aktif: Diberikan pada anak-anak sehat maupun penderita leukemia imunodefisiensi. Dapat  diberikan dengan vaksin hidup yang dilemahkan. Dosis yang dianjurkan ialah 0,5 cc subkutan. Pemberian vaksin ini ternyata cukup aman dan efektif dan dapat memberikan perlindungan 96%.

Ø  Pasif: Dilakukan dengan memberikan zoster imun globulin (ZIG) dan zoster imun plasma (ZIP). ZIG adalah suatu globulin –gama dengan titer antibodi yang tinggi dan yang didapatkan dari penderita yang telah sembuh dari infeksi herpes zoster. Pemberiannya sebanyak 5 ml dalam 72 jam setelah kontak dengan penderita varisela. ZIP adalah plasma yang berasal dari penderita yang baru sembuh dari herpes zoster dan berikan secara intravena sebanyak 3- 14,3 ml/Kg BB. Pemberian ZIP dalam 1-7 hari setelah kontak dengan penderita varisela.


   

No comments:

Post a Comment