Wednesday 22 October 2014

Bayi Berat Badan Lahir Kurang Dari 2.500 gr (BBLR)


PENGERTIAN
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram atau sama dengan 2.500 gram disebut prematur. Pada tahun 1961 oleh WHO semua bayi yang baru lahir dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram disebut Low Birth Weight Infants (BBLR)(Yushananta,2001).



Berdasarkan kurva pertumbuhan intrauterin dari Lubchenko, maka kebanyakan bayi prematur akan dilahirkan dengan berat badan yang rendah (BBLR), BBLR dibedakan atas Berat Lahir Sangat Rendah (BLSR), yaitu bila berat bayi lahir < 1.500 gram, dan Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BLASR), yaitu bila berat bayi lahir < 1.000 gram (Yushananta, 2001). 

Menurut Manuaba (1998), bayi dengan BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :

1. Prematuritas Murni 
Prematuritas murni adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan-Sesuai Masa Kehamilan (NKB-SMK). Mengingat belum sempurnanya kerja alat-alat tubuh yang perIu untuk pertumbuhan dan perkembangan serta penyesuaian diri dengan lingkungan hidup di Iuar uterus maka perlu diperhatikan pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan dan bila perlu oksigen, mencegah infeksi serta mencegah kekurangan vitamin dan zat besi.  


  • Pengaturan suhu badan bayi prematuritas/ BBLR. Bayi prematuritas dengan cepat akan kehilangan panas badan dan menjadi hipotermia, karena pusat pengaturan panas badan belum berfungsi dengan baik, metabolismenya rendah dan permukaan badan relatif luas oleh karena itu bayi prematuritas harus dirawat di dalam inkubator sehingga panas badannya mendekati dalam rahim. Bila bayi dirawat dalam inkubator maka suhu bayi dengan berat badan, 2 kg adalah 35 derajat celsius dan untuk bayi dengan berat badan 2-2,5 kg adalah 33-34 derajat celsius. Bila inkubator tidak ada bayi dapat dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang berisi air panas, sehingga panas badannya dapat di pertahankan. 
  • Makanan bayi prematur. Alat pencemaan bayi prematur masih belum sempuma. lambung kecil, enzim pencernaan belum matang, sedangkan kebutuhan protein 3-5 gr/kg BB dan kalori 110 Kal/kg BB sehingga pertumbuhannya dapat meningkat. Pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan menghisap cairan lambung. Refleks menghisap masih lemah, sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit, tetapi frekuensi yang lebih sering. ASI merupakan makanan yang paling utama, sehingga ASI yang paling dahulu diberikan. Bila kurang, maka ASI dapat diperas dan di minumkan perlahan-lahan atau dengan memasang sonde menuju lambung. Permulaan cairan diberikan sekitar 50-60 cc/kg BB/hari dan terus dinaikkan sampai mencapai sekitar 200 cc/kg BB/hari.
  •  Menghindari Infeksi. Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi, karena daya tahan tubuh yang masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan anti bodi belum sempuma. Oleh karena itu upaya preventif sudah dilakukan sejak pengawasan sehingga tidak terjadi persalinan prematuritas (BBLR). Dengan demikian perawatan dan pengawasan bayi prematuritas secara khusus dan terisolasi dengan baik.
2. Dismaturitas Dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam preterm, term, dan post term.  



Patofisiologi BBLR
Pada BBLR tampak dari luar dan tingkah laku bayi prematur tergantung dari tuanya umur kehamilan. Makin muda umur kehamilan makin jelas tanda-tanda immaturitas. BBLR mungkin prematur (kurang bulan), mungkin juga cukup bulan.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan prematuritas adalah :
  • Sindrom gangguan pernafasan idiopatik (penyakit membran hialin)
  • Pneumonia aspirasi, karena refleks menelan dan batuk belum sempurna
  • Perdarahan spontan dalam ventrikel otak lateral, akibat anoksia otak (erat kaitannya dengan gangguan pernafasan)
  • Hiperbilirubinemia, karena fungsi hati belum matang
  • Hipotermi 
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan dismatur, yaitu :
  • Hipoglikemi
  • Hiperbilirubinemia
  • Hipotermia
(Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2005:777)
Oleh karena itu BBLR mempunyai resiko tinggi terjadinya kematian. BBLR sangat rentan terhadap hipotermia dan infeksi.
 
ETIOLOGI
Penyebab BBLR umumnya tidak hanya satu, oleh karena itu sulit untuk dilakukan pencegahan. Kita dapat menurunkan prevalensi BBLR di masyarakat dengan upaya mendorong semua perawatan kesehatan remaja putri dan mengusahakan semua ibu hamil mendapatkan perawatan anternal yang komprehensif.
Adanya BBLR disebabkan oleh beberapa faktor-faktor yang lain, di antaranya adalah : 
 
FAKTOR IBU
1. Penyakit 
  • Toksemia gravidarum 
  • Perdarahan antepartum 
  • Truma fisik dan psikologis 
  • Nefritis akut
  • Diabetes militus 
  • Dll
2. Usia ibu
  • Usia < 16 tahun 
  •  Usia > 35 tahun
  • Multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat 
3. Keadaan sosial
  •  Perkawinan yang tidak sah 
  • Golongan sosial ekonomi rendah 
4. Sebab lain
  • Ibu yang perokok 
  •  Ibu peminum alkohol 
  • Ibu pecandu narkotik
 
FAKTOR JANIN 
  • Hidramnion (Kelainan Air Ketuban) 
  • Kembar
  • Kelainan Kromosom
  • DLL
FAKTOR LINGKUNGAN
  • Tempat tinggi didataran tinggi
  • Radiasi
  • Zat-zat Racun 
(Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 1993:79)
 
KARAKTERISTIK BBLR
Menurut Manuaba (1998), karakteristik Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah sebagai berikut:
a.       Berat kurang dari 2.500 gram
b.      Panjang badan kurang dari 45 cm
c.       Lingkar dada kurang dari 30 cm.
d.      Lingkar kepala kurang dari 33 cm.
e.       Usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
f.       Kepala relatif besar, kepala tidak mampu tcgak
g.      Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang, otot hipotonik- lemah.
h.      Pernafasan tidak teratur dapat terjadi gagal nafas, pernafasan sekitar 40- 50 kali per menit.
i.        Kepala tidak mampu tegak
j.        Frekuensi nadi 100-140 kali per menit.
 
 
Komplikasi pada Bayi BBLR
Komplikasi yang terjadi pada bayi BBLR antara adalah: 
1.  Kerusakan bernafas : fungsi organ belum sempuma 
2.  Pneumonia, aspirasi : refleks menelan dan batuk belurn sempurna  
3. Perdarahan intraventrikuler: perdarahan spontan di ventrikel otak lateral disebabkan anoksia  menyebabkan hipoksia otak yang dapat menimbulkan terjadinya kegagalan peredaran darah sistemik.
 
Masalah-masalah pada Bayi BBLR
Masalah-masalah yang muncul pada bayi BBLR adalah sebagai berikut: 
1. Suhu Tubuh
a.   Pusat pengatur panas badan belum sempurna
b.   Luas badan bayi relatifbesar sehingga penguapannya bertambah
c.   Otot bayi masih lemah
d.   Lemak kulit dan lemak coklat kurang sehingga cepat kehilangan panas badan
e. Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan BBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat diperhatikan sekitar 30°C sampai 37°C.
2. Pernafasan
a.    Pusat pengatur pernafasan belum sempuma
b.    Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak sempurna
c.    Otot pernafasan dan tulang iga lemah
d.  Dapat disertai penyakit-penyakit : penyakit hialin membran, mudah infeksi paru-paru, gagal pernafasan.
 
 3. Alat Pencernaan Makanan
a.   Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan kurang baik
b.  Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna sehingga pengosongan lambung berkurang.
c.   Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia.
  
4. Hepar yang belum matang (immatur)
Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai keroikterus.
 
 5. Ginjal masih belum matang
Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi edema.
 
6. Perdarahan dalam otak
a.  Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah
b. Sering mengalami gangguan pernafasan sehingga memudahkan terjadi perdarahan dalam otak.
c.   Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan dapat menyebabkan kematian.
d. Pemberian oksigen belum mampu diatur sehingga memudahkan terjadi perdarahan dan nekrosis.
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir < 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. Untuk keperluan bidan di desa berat lahir diterima dalam 24 jam pertama setelah lahir. 
BBLR cukup bulan atau lebih bulan, umumnya memiliki tubuh matur sehingga perawatannya tidak terlalu bermasalah. Mereka hanya membutuhkan kehangatan, nutrisi dan pencegahan infeksi. Ketiga kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan perawatan teknologi tepat di rumah orang tuanya. 
  
GEJALA DAN TANDA
Semua BBLR dengan BBLR memerlukan perawatan dan perhatian segera. Di antara gejala dan tanda BBLR adalah :
a)      Prematurtitas murni
-   Berat Badan kurang dari 2500 gram, Panjang Badan 45 cm, Lingkar Kepala kurang 33 cm, Lingkar Dada kurang 30 cm
-   Masa kehamilan kurang 37 minggu
-   Kulit tipis dan transparan, tampak mengkilat dan licin
-   Kepala lebih besar dari pada badan
-   Lanugo banyak terutama pada dahi, pelipis, telinga dan lengan
-   Lemak subkutan kurang
-   Ubun-ubun dan sutura lebar
-    Rambut tipis, halus
-    Tulang rawan dan daun telinga immature
-    Puting susu belum terbentuk dengan baik
-    Pembuluh darah kulit banyak terlihat, peristaltik usus dapat terlihat
-  Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora (pada wanita), testis belum turun pada laki-laki
-   Bayi masih posisi fetal
-   Pergerakan kurang dan lemah
-   Otot masih hipotonik
-   Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan sering mengalami serangan Apnoe
-   Reflek tonik neck lemah  
-  Reflek menghisap dan menelan belum sempurna
 
b)      Dismature
Preterm : Sama dengan bayi prematuritas murni
Postterm :     -     Kulit pucat/bernoda, meconium kering keriput, tipis
-         Vernic caseosa tipis/tak ada
-          Jaringan lemak di bawah kulit tipis
-          Bayi tampak gesit, aktif dan kuat
-         Tali pusat berwarna kuning kehijauan
 
 KLASIFIKASI BBLR
Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, BBLR dibedakan menjadi 3, yaitu :
1.      Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram
2.      Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram
3.      Bayi Berat Lahir Ekstrim Rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram
 
PENANGANAN BBLR
Mengingat belum sempurnanya kerja alat-alat tubuh yang perlu untuk pertumbuhan dan perkembangan dan penyesuaian diri dengan lingkungannya hidup di luar uterus maka perlu diperhatikan untuk :
1.      Mempertahankan suhu dengan ketat
2.      Mencegah infeksi dengan ketat
3.      Pengawasan nutrisi / ASI
4.      Penimbangan ketat
Kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir 120-150 ml/kg/hari atau 100-120 cal/kghari. Pemberian dilakukan secara bertahap sesuaai kemampuan bayi untuk sesegera mungkin mencukupi kebutuhan cairan/kalori. Kapasitas lambung BBLR sangat kecil sekali sehingga minum harus diberi setiap jam. Perhatikan apakah selama pemberian minum bayi menjadi cepat lelah, menjadi biru atau perut membesar / berkembang.  
 
                  Kebutuhan nutrisi yang diberikan (minum)
HARI
KEBUTUHAN CAIRAN
I
II
III
IV
V
VI
80 cc
100 cc
120 cc
150 cc
180 cc
200 cc
 
 
Cara Penghitungan
Kebutuhan cairan =    BB dlm kg / kebutuhan cairan dalam hari
          Perjam diberikan 12 atau 8 jam
                                            =          Cairan yang diberikan 
 
 
BAGAN PENANGANAN 
KRITERIA
Berat lahir bayi < 2500 gram
KATEGORI
BBLSR
BBLR
PENILAIAN
BL < 1500 gram
BL 1500 – 2500 gram
PENANGANAN



-   Keringkan secepatnya dengan handuk hangat
-  Kain yang basah secepatnya diganti dengan yang kering dan hangat. Pertahankan tetap hangat.
- Berikan lingkungan hangat dengan cara kontak kulit kekulit dan / bungkus BBLSR dengan air hangat
-   Beri lampu 60 watt, dengan jarak minimal 60 cm dari bayi
-    Kepala bayi ditutup topi
-    Beri oksigen
-    Tali pusat dalam keadaan bersih
- Tetesi ASI bila dapat menelan, bila tidak dapat menelan, langsung dirujuk.
-   Rujuk ke rumah sakit
-     Beri ASI. Bila tidak dapat menghisap, bisa menelan langsung tetesi langsung dari puting
-     Bila tidak dapat menelan, lagsung dirujuk
-   Sama dengan di atas
-   Beri minum dengan sonde / tetesi ASI
-  Bila tidak mungking, infus Dekstrose 10% + Bicarbonas Natricus 1,5%  = 4 : 1
Hari I : 60 cc/kg/hari              Hari II : 70 cc/kg/hari
-   Antibiotika
- Bila tidak dapat menghisap putting susu / tidak dapat menelan langsung / sesak / biru / tanda-tanda hipotermia berat, terangkan kemugkinan akan meninggal.
  




 

1 comment:

  1. Buat pembaca yang punya informasi terbaru tentang bayi berat badan lahir kurang dari 2.500 gr bisa dicantumkan dikolom coment
    terima kasih

    ReplyDelete