Sunday, 6 October 2013

Diare Pada Balita Dan Anak

PENGERTIAN
Diare merupakan buang air besar dengan frekuensi lebih sering (lebig dari 3 kali dalam sehari) dan bentuk tinja lebih cair dari biasanya.


PENYEBAB DIARE


Ada beberapa penyebab anak terkena diare, antara lain :
  • Bayi/balita diberikan makanan dan atau minuman yang tidak bersih sehingga saluran pencernaannya terinfeksi virus, bakteri atau parasit penyebab diare.
  • Alergi susu formula atau susu lainnya.
  • Bayi diberi makanan yang tidak sesuai dengan umurnya.
  • Keracunan makanan. 

SUMBER / CARA PENULARAN DIARE
  • Penggunaan sumber air yang sudah tercemar mikroba dan tidak memasaknya sampai mendidih.
  • Bayi/balita bermain di tempat kotor atau bermain mainan yang kotor, kemudian menghisap jari tangannya atau memasukkan mainan yang kotor kemulutnya.
  • Pencucian alat-alat makan dan minum (piring dan sendok) memakai air yang tidak bersih; botol susu tidak direbus/diseduh sebelum dipakai.
  • Tidak mencuci tangan dengan bersih dan sabun setelah buang air besar.
  • dan lain-lain.

Tanda-tanda Dehidrasi / Kekurangan cairan
  • Pada dehidrasi ringan sampai sedang : Anak tampak rewel atau gelisah, anak kehausan dan minum dengan lahap, tes cubitan dikulit perut (turgor) kembalinya lambat, mata tampak lebih cekung daripada biasanya.
  • Pada dehidrasi berat : kesadaran berkurang atau anak tidak sadar, mata cekung, anak tampak sangat lesu/lemah, tidak bisa minum atau malas minum, tes cubitan pada kulit perut (turgor) kembalinya sangat lambat (2 detik atau lebih), air kencing sedikit atau anak tidak kunjung kencing.
  • Pada bayi (usia kurang dari 12 bulan), ubun-ubun kepala terlihat/teraba cekung pada dehidrasi berat



http://www.ichrc.org/sites/www.ichrc.org/files/5-2-1%20turgor.PNG

Jenis-Jenis Diare Dan Tanda-Tandanya yaitu:
  • Diare cair akut : diare lebih dari 3 kali perhari dan berlangsung kurang dari 14 hari.
  • Kolera : diare dimana tinja yang keluar seperti air cucian beras, jumlah banyak dan sering serta cepat menimbulkan dehidrasi berat.
  • Disentri : diare disertai darah dan atau lendir.
  • Diare persisten : diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
  • Diare dengan gizi buruk : diare jenis apapun yang disertai keadaan gizi buruk.
  • Diare terkait antibiotik : diare yang berhubungan/disebabkan oleh pemberian antibiotik oral spektrum luas.

Bagaimana Cara Mencegah Diare Pada Bayi Dan Anak Balita    ?
  • Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja sampai bayi berusia 6 bulan.
  • Setelah anak berumur 6 bulan, disamping ASI diberikan juga makanan pendamping ASI (MP-ASI) secara bertahap dalam jumlah maupun kelembutannya. Bayi yang menginjak usia 6 bulan diberikan makanan lembek (setengah cair) dalam jumlah sedikit-sedikit, kemudian ditingkatkan jumlahnya secara bertahap dan kelembutannya juga ditingkatkan secara bertahap minggu demi minggu. Semua ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan pencernaan bayi menyesuaikan diri.
  • Masaklah air untuk diminum sampai mendidih.
  • Biasakan mencuci tangan memakai sabun dan air bersih yang mengalir  sebelum menyiapkan makanan bayi dan anak balita, sebelum memegang bayi, setelah buang air besar, dan setelah membersihkan bayi dan anak balita dari buang air besar.
  • Biasakan mencuci alat-alat makan dan minum dengan air bersih serta membilas dengan air matang sebelum dipakai, merebus/menyeduh botol susu bayi dan balita sebelum dipakai.
  • Biasakan buang air besar di WC/jamban.
  • Biasakan membuang sampah pada tempatnya.
  • Membuang air limbah rumah tangga pada sarana/saluran pembuangan limbah yang tersedia.
  • Hindari menghaluskan makanan bayi memakai mulut orang tua seperti banyak terjadi di beberapa provinsi tertentu di Indonesia.
  • Jangan biasakan anak-anak bermain di tempat yang kotor.
  • Ajari dan biasakan anak balita mencuci tangan memakai air bersih dan sabun sebelum makan.
  • Tutup makanan dan minuman dan ditaruh ditempat yang aman dan bersih sehingga terhindar dari berbagai binatang.
  • Hindari memberi makanan yang sudah basi/agak basi/berjamur/bulukan kepada anak. Hangatkan terlebih dahulu lauk-pauk yang sudah disimpan sejak kemarin.
  • Bila memakai air minum kemasan, jangan memilih yang kualitas/kebersihannya diragukan.
  • dan lain-lain.

Penanganan
Tindakan yang perlu dilakukan di tingkat rumah tangga bila bayi atau anak balita terkena diare adalah :
  • Berikan Air Susu Ibu (ASI) lebih sering.
  • Makan seperti biasa dan minum lebih sering.
  • Berikan segera cairan oralit setiap kali bayi atau anak balita buang air besar. Bila tidak ada oralit, berikan air matang, kuah sayur atau air tajin.
  • Jika bayi atau anak balita muntah, tunggu 10 menit kemudian lanjutkan lagi pemberian cairan oralit sedikit demi sedikit.
  • Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.
  • Jangan berikan obat apapun kecuali obat dari petugas kesehatan atau dokter. Pemberian obat anti diare dapat membahayakan bayi dan anak balita.
  • Bila diare terus berlanjut segera bawa bayi/anak balita berobat ke petugas kesehatan.
 

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSVdxgOqRSJtfe7NpVnl6AifqwGUn_U5ylnHk3iUku0QWHt_mVcOg

No comments:

Post a Comment