Pengertian
Muntah (Vomiting) merupakan keluarnya
sebagian isi cairan atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak lama
makanan masuk ke dalam isi lambung (
Sumber : ilmu kesehatan anak buku kuliah 1).
Muntah pada bayi dan anak dapat
terjadi secara regurgitasi dari isi lambung sebagai akibat refluks
gastroesofageal atau dengan menimbulkan refleks emetik yang menyebabkan mual,
kontraksi dari diafragma, interkostal, dan otot abdomen anterior serta ekspulsi
dengan kekuatan isi lambung.
Patofisiologi
Muntah merupakan proses refleks dengan
tingkat koordinasi yang tinggi dan dimulai dengan retching. Diafragma yang
turun dengan kuat dan konstriksi dari otot perut dengan relaksasi dari kardia
lambung secara aktif memaksa isi lambung bergerak kembali ke esofagus. Proses
ini dikoordinasikan dalam pusat muntah medula yang dipengaruhi secara langsung
oleh inervasi aferen dan secara tidak langsung oleh chemoreceptor trigger zone
dan sistem saraf pusat.
Komplikasi
Muntah.
Komplikasi metabolik
Dehidrasi, alkalosis, kekacauan elektrolit, deplesi kalium, natrium. Dehidrasi terjadi sebagai akibat dari hilangnya cairan lewat mutah atau masukan yang kurang oleh karena selalu mutah. Alkalosis sebagai akibat dari hilangnya asam lambung, hal ini diperberat oleh masuknya ion hydrogen kedalam sel karena defisiensi kalium dan berkurangnya natrium ekstraseluler. Kalium dapat hilang bersama bahan mutahan dan keluarnya lewat ginjal. Karena alkalosis kalium bersama-sama bikarbonat keluar lewat ginjal. Demikian juga natrium dapat hilang lewat mutah dan urine. Dalamkeadaan alkalosis yang berat PH urine dapat 7 atau 8 kadar natrium dan kalium urine tinggi walaupun terjadi deplesi Natrium dan Kalium.
Komplikasi nutrisi
Penurunan berat badan dan gangguan pertumbuhan sebagai akibat dari mutah kronik, hal ini perlu diperhatikan pada saat melakukan terapi.
Mallory Weiss Syndrome
Adalah laserasi linier pada mukosa perbatasan esofagus dan lambung. Hal ini biasanya terjadi mutah hebat berlangsung lama. Pada pemeriksaan endoskopi akan ditemukan kemerahan pada mukosa esofagus bagian bawah daerah LES. Dalam waktusingkat akan sembuh. Bila anemia terjadi oleh karena perdarahan yang hebat perlu dilakukan transfusi darah.
Peptic Esophagitis
Akibat refluk yang berkepanjangan pada mutah kronik menyebabkan iritasi mujkosa esofagus oleh asam lambung, antasida atau histamin receptor blocker dapat menyembuhkan.
Pengobatan.
Pengobatan mutah ditujukan pada
penyebab spesifik mutah yang dapat diidentifikasi. Penggunaan antiemetik pada bayi
dan anak tanpa mengetahui penyebab yang jelas tidak dianjurkan. Bahkan
kontraindikasi pada bayi dan anak dengan gastroenteritis sekunder atau kelainan
anatomis gastrointestinal tract yang merupakan kasus bedah misalnya,
hiperthrophic pyoric stenosis (HPS), appendiciyis, batu ginjal, obstruksi usus,
tekanan intrakranial yang meningkat. Hanya pada keadaan tertentu antiemetik
dapat digunakan dan mungkin efektif, misalnya pada mabuk (motion sickness),
nausea dan mutah pasca operasi, khemoterapi kanker, cyclic vomiting,
gastroparesis, dan gangguan motilitas gastrointestinal.Obata-obatan antiemetik termasuk
prokinetik, metoklopramide, domperidome, cisapride, dan bethanechol.
Metoklopramide cukup efektif, cisapride sebagai prokinetik memberikan hasil
yang baik, sebenarnya komplikasi jarang terjadi.
Penatalaksanaan
· Mengatasi akibat/penyulit muntah
· Simtomatik untuk mengurangi/menghilangkan gejala
muntah
Kontraindikasi
untuk : gastroenteritis, anomali usus atau kedaruratan bedah.
Metoklopramid : 0,1-0,2 mg/kg/dosis 3 kali sehari
Domperidone : 0,3 mg/kg/dosis 3 kali sehari
Ondasentron : 4 mg/8 jam selama 5 hari
Sumatriptan : 0,1-1,2 mg/kg/hari
Simetidin : 5-10 mg/kg/dosis 3 kali sehari
Ranitidin : 1-2 mg/kg/dosis 2-3 kali sehari
· Secara spesifik menghilangkan penyakit penyebab
yang mendasarinya
No comments:
Post a Comment