Sunday, 13 October 2013

Anak Dengan Campak (Morbili)


Disebut juga Morbili. Campak merupakan penyakit yang sangat menular terutama menyerang anak-anak, walaupun pada beberapa kasus juga dapat menyerang orang dewasa. Pada anak-anak dengan keadaan gizi buruk ditemukan kejadian campak dengan komplikasi yang fatal atau berpotensi menyebabkan kematian. 
Penyakit Campak adalah penyakit menular akut yang disebabkan virus Campak/ Rubella. Campak adalah penyakit infeksi menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi dan stadium konvalesensi. Penularan terjadi secara droplet dan kontak langsung dengan pasien. Virus ini terdapat dalam darah, air seni, dan cairan pada tenggorokan. Itulah yang membuat campak ditularkan melalui pernapasan, percikan cairan hidung ataupun ludah. Campak, measles atau rubeola adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat infeksius, menular sejak awal masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Infeksi disebarkan lewat udara (airborne).


PATOFISIOLOGI
Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet lewat udara, menempel dan berkembang biak pada epitel nasofaring. Tiga hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada kelenjar limfe regional dan terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar pada semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah 5-7 hari dari infeksi awal. Adanya giant cells dan proses keradangan merupakan dasar patologik ruam dan infiltrat peribronchial paru. Juga terdapat udema, bendungan dan perdarahan yang tersebar pada otak. Kolonisasi dan penyebaran pada epitel dan kulit menyebabkan batuk, pilek, mata merah (3 C : coryza, cough and conjuctivitis) dan demam yang makin lama makin tinggi. Gejala panas, batuk, pilek makin lama makin berat dan pada hari ke 10 sejak awal infeksi (pada hari penderita kontak dengan sumber infeksi) mulai timbul ruam makulopapuler warna kemerahan.Virus dapat berbiak juga pada susunan saraf pusat dan menimbulkan gejala klinik encefalitis. Setelah masa konvelesen pada turun dan hipervaskularisasi mereda dan menyebabkan ruam menjadi makin gelap, berubah menjadi desquamasi dan hiperpigmentasi. Proses ini disebabkan karena pada awalnya terdapat perdarahan perivaskuler dan infiltrasi limfosit.


PENYEBAB
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Rubella, oleh karena itu campak juga sering disebut Demam Rubella. Virus penyebab campak ini biasanya hidup pada daerah tenggorokan dan saluran pernapasan. Virus campak dapat hidup dan berkembang biak pada selaput lendir tenggorokan, hidung dan saluran pernapasan. Anak yang terinfeksi oleh virus campak dapat menularkan virus ini kepada lingkungannya, terutama orang-orang yang tinggal serumah dengan penderita. Pada saat anak yang terinfeksi bersin atau batuk, virus juga dibatukkan dan terbawa oleh udara. Anak dan orang lain yang belum mendapatkan imunisasi campak, akan mudah sekali terinfeksi jika menghirup udara pernapasan yang mengandung virus. Penularan virus juga dapat terjadi jika anak memegang atau memasukkan tangannya yang terkontaminasi dengan virus ke dalam hidung atau mulut. Biasanya virus dapat ditularkan 4 hari sebelum ruam timbul sampai 4 hari setelah ruam pertama kali timbul.


GEJALA
  • Panas meningkat dan mencapai puncaknya pada hari ke 4-5, pada saat ruam keluar
  • Coryza yang terjadi sukar dibedakan dengan common cold yang berat. Membaik dengan cepat pada saat panas menurun.
  • Conjunctivitis ditandai dengan mata merah pada conjunctiva disertai dengan keradangan
  • Cough merupakan akibat keradangan pada epitel saluran nafas, mencapai puncak pada saat erupsi dan menghilang setelah beberapa minggu.
  • Munculnya Koplik’s spot umumnya pada sekitar 2 hari sebelum munculnya ruam (hari ke 3-4) dan cepat menghilang setelah beberapa jam atau hari. Koplik’s spot adalah sekumpulan noktah putih pada daerah epitel bucal yang merah (a grain of salt in the sea of red), yang merupakan tanda klinik yang patognomonik untuk campak.
  • Ruam makulopapular semula bewarna kemerahan. Ruam ini muncul pertama pada daerah batas rambut dan dahi, serta belakang telinga, menyebar ke arah perifer sampai pada kaki. Ruam umumnya saling rengkuh sehingga pada muka dan dada menjadi confluent. Ruam ini membedakan dengan rubella yang ruamnya discrete dan tidak mengalami desquamasi. Telapak tangan dan kaki tidak mengalami desquamasi.


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah tepi : jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada komplikasi infeksi bakteri
Pemeriksaan antibodi IgM anti campak
Pemeriksaan untuk komplikasi :
  •  Ensefalopati/ensefalitis : dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinalis, kadar elektrolit darah dan analisis gas darah
  • Enteritis : feses lengkap
  • Bronkopneumonia : dilakukan pemeriksaan foto dada dan analisis gas darah.


KOMPLIKASI
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Namun komplikasi dapat terjadi karena penurunan kekebalan tubuh sebagai akibat penyakit Campak. Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak :

  •  Infeksi bakteri : Pneumonia dan Infeksi telinga tengah
  • Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga penderta
  • Mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
  • Ensefalitis (radang otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.
  • Bronkopnemonia (infeksi saluran napas).
  • Otitis Media (infeksi telinga)
  •  Laringitis (infeksi laring)
  • Kejang demam (step)
  • Campak menjadi berat pada pasien dengan gizi buruk dan anak yang lebih kecil
  • Diare dapat diikuti dehidrasi
  • Otitis media
  • Laringotrakeobronkitis (croup)
  • Ensefalitis akut
  • Reaktifasi tuberkulosis
  • Malnutrisi pasca serangan campak
  • Subacute sclerosing panencephalitis (SSPE), suatu proses degeneratif susunan syaraf pusat dengan gejala karakteristik terjadi deteriorisasi tingkah laku dan intelektual, diikuti kejang. Disebabkan oleh infeksi virus yang menetap, timbul beberapa tahun setelah infeksi merupakan salah satu komplikasi campak onset lambat.



PENATALAKSANAAN
Pengobatan bersifat suportif, terdiri dari :
  •  Pemberian cairan yang cukup
  • Kalori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuaikan dengan tingkat kesadaran dan adanya komplikasi 
  • Suplemen nutrisi
  • Antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder
  • Anti konvulsi apabila terjadi kejang
  • Pemberian vitamin A.
Indikasi rawat inap : hiperpireksia (suhu > 39,00 C), dehidrasi, kejang, asupan oral sulit, atau adanya komplikasi.
Campak tanpa komplikasi :
  • Hindari penularan
  • Tirah baring di tempat tidur
  • Vitamin A 100.000 IU, apabila disetai malnutrisi dilanjutkan 1500 IU tiap hari
  • Diet makanan cukup cairan, kalori yang memadai. Jenis makanan disesuaikan dengan tingkat kesadaran pasien dan ada tidaknya komplikasi.
Campak dengan komplikasi :
Ensefalopati/ensefalitis
  • Antibiotika bila diperlukan, antivirus dan lainya sesuai dengan PDT ensefalitis
  • Kortikosteroid, bila diperlukan sesuai dengan PDT ensefalitis
  • Kebutuhan jumlah cairan disesuaikan dengan kebutuhan serta koreksi terhadap gangguan elektrolit
Bronkopneumonia :
  • Antibiotika sesuai dengan PDT pneumonia
  • Oksigen nasal atau dengan masker
  • Koreksi gangguan keseimbangan asam-basa, gas darah dn elektrolit
Enteritis : koreksi dehidrasi sesuai derajat dehidrasi (lihat Bab enteritis dehidrasi). Pada kasus campak dengan komplikasi bronkhopneumonia dan gizi kurang perlu dipantau terhadap adanya infeksi TB laten. Pantau gejala klinis serta lakukan uji Tuberkulin setelah 1-3 bulan penyembuhan. Pantau keadaan gizi untuk gizi kurang/buruk.


PENGOBATAN
Campak tanpa Penyulit, cukup dengan :
  • Rawat jalan
  • Cukup mengkonsumsi cairan dan kalori
Morbili atau campak merupakan suatu penyakit self-limiting, sehingga pengobatannya hanya bersifat symtomatik, yaitu : memperbaiki keadaan umum, antipiretik bila suhu tinggi parasetamol 7,5–10 mg/kg BB/kali, interval 6-8 jam – ekspektoran : gliseril guaiakolat anak 6-12 tahun : 50–100 mg tiap 2-6 jam, dosis maksimum 600 mg/hari. – Antitusif perlu diberikan bila batuknya hebat/mengganggu, narcotic antitussive (codein) tidak boleh digunakan. – Mukolitik bila perlu–Vitamin terutama vitamin A dan C. Vitamin A pada stadium kataral sangat bermanfaat. Antibiotic diberikan bila ada infeksi sekunder.
Kortikosteroid dosis tinggi biasanya diberikan kepada penderita morbili yang mengalami ensefalitis, yaitu:
  • Hidrokostison 100 – 200 mg/hari selama 3 – 4 hari.
  • Prednison 2 mg/kgBB/hari untuk jangka waktu 1 minggu.
Campak dengan Penyulit :
  •  Menyingkirkan komplikasi
  • Mengobati komplikasi bila ada
  • Merujuk ke rumah sakit bila perlu


PENCEGAHAN
Cara yang paling efektif untuk mencegah anak dari penyakit campak adalah dengan memberikan imunisasi campak. Jika setelah mendapat imunisasi, anak terserang campak, maka perjalanan penyakit akan jauh lebih ringan. Imunisasi campak untuk bayi diberikan pada umur 9 bulan. Bisa pula imunisasi campuran, misalnya MMR (measles-mump-rubella), biasanya diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Disuntikkan pada otot paha atau lengan atas
Selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan anak sebelum makan. Jika anak belum waktunya menerima imunisasi campak, atau karena hal tertentu dokter menunda pemberian imunisasi campak (MMR), sebaiknya anak tidak berdekatan dengan anak lain atau orang lain yang sedang demam.

No comments:

Post a Comment