PENGERTIAN
TBC (Tuberculosis) merupakan penyakit akibat infeksi kuman mycobacterium tuberculosis sistemis sehingga dapat mengenai hampir semua organ tubuh, dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer.
KLASIFIKASI TBC PADA ANAK
1. TB Primer- Komplek Primer
- Komplikasi paru dan alat lain (sistemik)
- Re infeksi endogen (karena daya tahan tubuh menurun, kuman endogen aktif kembali)
- Re infeksi eksogen
Di paru basil yang
berkembang biak menimbulkan suatu daerah radang yang disebut afek/fokus primer
dari Gohn. Basil akan menjalar melalui saluran limfe dan terjadi limfangitis
dan akan terjadi limfadenitis regional. Pada lobus atas paru akan terjadi pada kelenjar
limfe pada trakheal, sedangkan pada lobus bawah akan terjadi pada kelenjar
limfe hiler.
Komplikasi Paru dan
alat lain
Dapat terjadi
penyebaran secara limfogen hematogen akan terjadi TB milier, meningitis TB,
bronkogenik, pleuritis, peritonitis, perikarditis, TB tulang dan sendi.
DIAGNOSIS TB ANAK
Test
Tuberkulin
Ada
2 macam tuberkulin yang dipakai yaitu Old tuberkulin dan Purified protein
derivate dengan cara Mantoux. Yaitu dengan menyuntikkan 0,1 ml tuberkulin PPD
intrakutan di volar lengan bawah.Reaksi dilihat 48 – 72 jam setelah
penyuntikan. Uji Tuberkulin positif menunjukkan adanya infeksi TB. Reaksi ini
akan bertahan cukup lama walaupun pasien sudah sembuh sehingga uji Tuberkulin
tidak dapat digunakan untuk memantau pengobatan.
Keadaan
umum anak
Curiga
adanya TB anak bila :
- Sering panas
- Sering batuk pilek (batuk kronis berulang)
- Nafsu makan menurun
- Berat badan tidak naik
Laboratorium hematologi
Tidak banyak membantu. Laju endap darah meninggi pada keadaan aktif dan kronik. Pada stadium akut bisa terjadi lekositosis dengan sel polimorfonuklear yang meningkat selanjutnya limfositosis. Gambaran hematologik dapat membantu mengamati perjalanan penyakitnya. Gambaran darah yang normal tidak / belum dapat menyingkirkan diagnosis tuberkulosis.
Foto Rontgen
Foto thoraks yang khas adalah :
- Fokus primer
- Limfadenitis pada trakhea
- Limfangitis
- TB milier
- Bronkhogenic Spread
Pemeriksaan
bakteriologis
Merupakan
diagnosis pasti bila ditemukan kuman basil tahan asam, tetapi sulit pada bayi
dan anak. Bahan pemeriksaan dapat diambil dari sputum (pada anak besar),
bilasan lambung pagi hari atau dari cairan lain : LCS, Cairan pleura, cairan
pericard. Pemeriksaan
dapat dilakukan cara langsung, biakan dengan metode lama, radiometrik (Bactec),
PCR
Pemeriksaan histopatologi
Jarang
dilakukan pada anak, dilakukan dengan biopsi misalnya dari kelenjar limfe
Pemeriksaan
fungsi paru
Pada
umumnya fungsi paru tak terganggu kecuali pada bronkhiektasis hebat.
Pemeriksaan ini perlu dilakukan pada TB anak yang memerlukan tindakan operatif.
Pemeriksaan
terhadap sumber penularan
Dicari
sumber infeksi baik dari keluarga maupun orang lain, dilakukan pemeriksaan
sputum, foto paru, pemeriksaan darah. Bila positif sebaiknya diisolasi untuk mengurangi kontak
dan dilakukan pengobatan.
Serologi : hasil kurang memuaskan
dan masih kontroversi, hasil tergantung dari :
- Umur
- Status imunisasi
- Mycobacterium atypic
- Tidak dapat membedakan infeksi dan sakit
Problem
utama dan penatalaksanaan TB anak adalah :
a. Diagnosis
- Gejala klinik tidak spesifik sehingga terjadi over/under diagnosis dan over under treatment
- Belum ada alat diagnostik yang pasti
- Infeksi TB atau sakit TB tidak ada alat diagnosti yang dapat membedakan
- Banyak terjadi putus obat yang berakibat kegagalan dalam pengobatan
PENGOBATAN TB ANAK
Tujuan pengobatan TB
anak adalah :
- Menurunkan / membunuh kuman dengan cepat
- Sterilisasi kuman untuk mencegah relaps
dengan jalan pengobatan
- Fase intensif (2 bulan) : mengeradikasi kuman dengan 3 macam obat : INH, Rifampisim dan PZA
- Fase pemeliharaan (4 bulan) : akan memberikan efek sterilisasi untuk mencegah terjadinya relap : menggunakan 2 macam obat : INH & RIF
PRINSIP PENGOBATAN TB
ANAK
OBAT YANG SERING DIGUNAKAN PADA TB ANAK
- Kombinasi lebih dari satu macam obat. Hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi terhadap obat
- Jangka panjang, teratur, dan tidak terputus. Hal ini merupakan masalah kadar kepatuhan pasien.
- Obat diberikan secara teratur tiap hari
OBAT YANG SERING DIGUNAKAN PADA TB ANAK
Kartikosteroid :
- Sebagai anti inflamasi digunakan predison oral dengan dosis 1 – 2 mg /kgBB/kari selama 4 minggu kemudian dilakukan tapering of selama 2 minggu
- Indikasi pemberian :
Ø TB.milier
Ø Meningitis TB
Ø Pleuritis TB dengan efusi
PENCEGAHAN TUBERKULOSIS
ANAK
- Perlindungan terhadap sumber penularan. Prioritas pengobatan sekarang ditujukan terhadap orang dewasa. Akan tetapi seperti yang telah diterangkan sebelumnya bahwa TB anak yang tidak mendapat pengobatan akhirnya menjadi TB dewasa dan akan menjadi sumber penularan
- Vaksinasi BCG
- Khemoprofilaksis primer maupun sekunder
- Pengobatan terhadap infeksi dan penemuan sumber penularan
- Pencegahan terhadap menghebatnya penyakit dengan diagnosis dini
- Penyuluhan dan pendidikan kesehatan
INTERVENSI SIKLUS
INFEKSI TUBERKULOSIS ANAK
Tujuan akhir
tuberkulosis kontrol adalah menghilangkan atau memberantas penyakit
tuberkulosis. Dari sudut tuberkulosis anak maka dapat diadakan intervensi
siklus infeksi sebagai berikut :
1. Pencegahan
primer :
- Vaksinasi
- Menghindari penyakit / sumber penyakit
- Profilaksis infeksi (khemoprofilaksis
primer)
2. Profilaksis
penyakit (khemoprofilaksis sekunder)
3. Pengobatan
penyakit
4. Mempertahankan
daya tahan tubuh, meningkatkan gizi, menghindarkan sumber penyakit.
KEMOPROFILAKSIS
:
Obat yang digunakan izoniazid dengan dosis 10 -15 mg/kg BB selama minimal 12 bulan.Anak yang perlu diberikan kemoprofilaksis :
Obat yang digunakan izoniazid dengan dosis 10 -15 mg/kg BB selama minimal 12 bulan.Anak yang perlu diberikan kemoprofilaksis :
1. Bayi dengan ibu tuberkulosis
2. Anak dengan kontak penderita TB aktif
3. anak menggunakan kortikosteroid jangka
panjang / imunosupresif
4. Penderita penyakit hematologik : leukemia,
thalassemia
5. Masa akil balik
6. Menderita penyakit virus
7. Menderita diabetes melitus
KESIMPULAN
Tuberkulosis anak selain mempunyai problematik sendiri juga merupakan akibat dari tuberkulosis dewasa. Dengan demikian tuberkulosis anak merupakan parameter yang penting berhasil tidaknya pemberantasan sumber penularan. Tuberkulosis anak merupakan bibit tuberkulosis dewasa dan dengan sendirinya merupakan sumber penularan pada masa dewasa. Dalam pengelolaan TB anak harus diingat bahwa TB primer merupakan penyakit sistemik komplikasi dapat terjadi terutama dalam 1 – 1,5 tahun perjalanan penyakit, kadang baru dalam 5 tahun. Kesukaran dalam diagnosis TB anak karena gejala klinik dan radiologik tidak khas, sedang pemeriksaan bakteriologis tidak banyak dapat diharapkan. Vaksinasi BCG yang langsung dikerjakan dan memberi reaksi yang cepat dalam 7 hari pertama (terjadi indurasi) harus dicurigai adanya infeksi tuberkulosis yang aktif. Jadi vaksinasi BCG secara masal selain untuk memberikan imunitas bisa digunakan sebagai uji tapis walaupun bersifat terbatas. Pengobatan TB memerlukan ketekunan dan waktu yang lama sehingga membosankan penderita. Pemberantasan TB akan berhasil baik bila secara simultan disertai perbaikan sosial ekonomi masyarakat.
Tuberkulosis anak selain mempunyai problematik sendiri juga merupakan akibat dari tuberkulosis dewasa. Dengan demikian tuberkulosis anak merupakan parameter yang penting berhasil tidaknya pemberantasan sumber penularan. Tuberkulosis anak merupakan bibit tuberkulosis dewasa dan dengan sendirinya merupakan sumber penularan pada masa dewasa. Dalam pengelolaan TB anak harus diingat bahwa TB primer merupakan penyakit sistemik komplikasi dapat terjadi terutama dalam 1 – 1,5 tahun perjalanan penyakit, kadang baru dalam 5 tahun. Kesukaran dalam diagnosis TB anak karena gejala klinik dan radiologik tidak khas, sedang pemeriksaan bakteriologis tidak banyak dapat diharapkan. Vaksinasi BCG yang langsung dikerjakan dan memberi reaksi yang cepat dalam 7 hari pertama (terjadi indurasi) harus dicurigai adanya infeksi tuberkulosis yang aktif. Jadi vaksinasi BCG secara masal selain untuk memberikan imunitas bisa digunakan sebagai uji tapis walaupun bersifat terbatas. Pengobatan TB memerlukan ketekunan dan waktu yang lama sehingga membosankan penderita. Pemberantasan TB akan berhasil baik bila secara simultan disertai perbaikan sosial ekonomi masyarakat.
No comments:
Post a Comment