Thursday 17 October 2013

TBC (Tuberculosis) Pada Anak



PENGERTIAN
TBC (Tuberculosis) merupakan penyakit akibat infeksi kuman mycobacterium tuberculosis sistemis sehingga dapat mengenai hampir semua organ tubuh, dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer.


KLASIFIKASI TBC PADA ANAK
1. TB Primer
  • Komplek Primer
  • Komplikasi paru dan alat lain (sistemik)
2. TB Post Primer
  • Re infeksi endogen (karena daya tahan tubuh menurun, kuman endogen aktif kembali)
  • Re infeksi eksogen

Komplek Primer :
Di paru basil yang berkembang biak menimbulkan suatu daerah radang yang disebut afek/fokus primer dari Gohn. Basil akan menjalar melalui saluran limfe dan terjadi limfangitis dan akan terjadi limfadenitis regional. Pada lobus atas paru akan terjadi pada kelenjar limfe pada trakheal, sedangkan pada lobus bawah akan terjadi pada kelenjar limfe hiler.

Komplikasi Paru dan alat lain
Dapat terjadi penyebaran secara limfogen hematogen akan terjadi TB milier, meningitis TB, bronkogenik, pleuritis, peritonitis, perikarditis, TB tulang dan sendi.


DIAGNOSIS TB ANAK
 Test Tuberkulin
Ada 2 macam tuberkulin yang dipakai yaitu Old tuberkulin dan Purified protein derivate dengan cara Mantoux. Yaitu dengan menyuntikkan 0,1 ml tuberkulin PPD intrakutan di volar lengan bawah.Reaksi dilihat 48 – 72 jam setelah penyuntikan. Uji Tuberkulin positif menunjukkan adanya infeksi TB. Reaksi ini akan bertahan cukup lama walaupun pasien sudah sembuh sehingga uji Tuberkulin tidak dapat digunakan untuk memantau pengobatan.

Keadaan umum anak
Curiga adanya TB anak bila :
  • Sering panas
  • Sering batuk pilek (batuk kronis berulang)
  • Nafsu makan menurun
  • Berat badan tidak naik

 
Laboratorium hematologi
Tidak banyak membantu. Laju endap darah meninggi pada keadaan aktif dan kronik. Pada stadium akut bisa terjadi lekositosis dengan sel polimorfonuklear yang meningkat selanjutnya limfositosis. Gambaran hematologik dapat membantu mengamati perjalanan penyakitnya. Gambaran darah yang normal tidak / belum dapat menyingkirkan diagnosis tuberkulosis.


 Foto Rontgen
Foto thoraks yang khas adalah :
  • Fokus primer
  • Limfadenitis pada trakhea
  • Limfangitis
Foto thoraks yang jelas :
  • TB milier
  • Bronkhogenic Spread 
Foto Rontgen thoraks tidak dapat digunakan sebagai alat diagnostik tunggal

Pemeriksaan bakteriologis
Merupakan diagnosis pasti bila ditemukan kuman basil tahan asam, tetapi sulit pada bayi dan anak. Bahan pemeriksaan dapat diambil dari sputum (pada anak besar), bilasan lambung pagi hari atau dari cairan lain : LCS, Cairan pleura, cairan pericard. Pemeriksaan dapat dilakukan cara langsung, biakan dengan metode lama, radiometrik (Bactec), PCR

Pemeriksaan histopatologi
Jarang dilakukan pada anak, dilakukan dengan biopsi misalnya dari kelenjar limfe

Pemeriksaan fungsi paru
Pada umumnya fungsi paru tak terganggu kecuali pada bronkhiektasis hebat. Pemeriksaan ini perlu dilakukan pada TB anak yang memerlukan tindakan operatif.

Pemeriksaan terhadap sumber penularan
Dicari sumber infeksi baik dari keluarga maupun orang lain, dilakukan pemeriksaan sputum, foto paru, pemeriksaan darah. Bila positif  sebaiknya diisolasi untuk mengurangi kontak dan dilakukan pengobatan.

Serologi : hasil kurang memuaskan dan masih kontroversi, hasil tergantung dari :
  • Umur
  • Status imunisasi
  • Mycobacterium atypic
  • Tidak dapat membedakan infeksi dan sakit


Interfedon γ
Problem utama dan penatalaksanaan TB anak adalah :
a. Diagnosis
  • Gejala klinik tidak spesifik sehingga terjadi over/under diagnosis dan over under treatment
  • Belum ada alat diagnostik yang pasti
  • Infeksi TB atau sakit TB tidak ada alat diagnosti yang dapat membedakan
b. Kepatuhan Berobat
  • Banyak terjadi putus obat yang berakibat kegagalan dalam pengobatan


PENGOBATAN TB ANAK
Tujuan pengobatan TB anak adalah :
Menurunkan / membunuh kuman dengan cepat
- Sterilisasi kuman untuk mencegah relaps dengan jalan pengobatan

  • Fase intensif (2 bulan) : mengeradikasi kuman dengan 3 macam obat : INH, Rifampisim dan PZA
  • Fase pemeliharaan (4 bulan) : akan memberikan efek sterilisasi untuk mencegah terjadinya relap : menggunakan 2 macam obat : INH & RIF
- Mencegah terjadinya resistensi kuman TB


PRINSIP PENGOBATAN TB ANAK

  • Kombinasi lebih dari satu macam obat. Hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi terhadap obat
  • Jangka panjang, teratur, dan tidak terputus. Hal ini merupakan masalah kadar kepatuhan pasien.
  • Obat diberikan secara teratur tiap hari


OBAT YANG SERING DIGUNAKAN PADA TB ANAK
Kartikosteroid :

  • Sebagai anti inflamasi digunakan predison oral dengan dosis 1 – 2 mg /kgBB/kari selama 4 minggu kemudian dilakukan tapering of selama 2 minggu
  • Indikasi pemberian :
Ø TB.milier
Ø Meningitis TB
Ø Pleuritis TB dengan efusi


PENCEGAHAN TUBERKULOSIS ANAK

  1. Perlindungan terhadap sumber penularan. Prioritas pengobatan sekarang ditujukan terhadap orang dewasa. Akan tetapi seperti yang telah diterangkan sebelumnya bahwa TB anak yang tidak mendapat pengobatan akhirnya menjadi TB dewasa dan akan menjadi sumber penularan
  2. Vaksinasi BCG
  3. Khemoprofilaksis primer maupun sekunder
  4. Pengobatan terhadap infeksi dan penemuan sumber penularan
  5. Pencegahan terhadap menghebatnya penyakit dengan diagnosis dini
  6. Penyuluhan dan pendidikan kesehatan


INTERVENSI SIKLUS INFEKSI TUBERKULOSIS ANAK
Tujuan akhir tuberkulosis kontrol adalah menghilangkan atau memberantas penyakit tuberkulosis. Dari sudut tuberkulosis anak maka dapat diadakan intervensi siklus infeksi sebagai berikut :
1.      Pencegahan primer :
-     Vaksinasi
-     Menghindari penyakit / sumber penyakit
-     Profilaksis infeksi (khemoprofilaksis primer)
2.      Profilaksis penyakit (khemoprofilaksis sekunder)
3.      Pengobatan penyakit
4.      Mempertahankan daya tahan tubuh, meningkatkan gizi, menghindarkan sumber penyakit.



KEMOPROFILAKSIS :
Obat yang digunakan izoniazid dengan dosis 10 -15 mg/kg BB selama minimal 12 bulan.Anak yang perlu diberikan kemoprofilaksis :
1.   Bayi dengan ibu tuberkulosis
2.   Anak dengan kontak penderita TB aktif
3.   anak menggunakan kortikosteroid jangka panjang / imunosupresif
4.   Penderita penyakit hematologik : leukemia, thalassemia
5.   Masa akil balik
6.   Menderita penyakit virus
7.   Menderita diabetes melitus


KESIMPULAN
Tuberkulosis anak selain mempunyai problematik sendiri juga merupakan akibat dari tuberkulosis dewasa. Dengan demikian tuberkulosis anak merupakan parameter yang penting berhasil tidaknya pemberantasan sumber penularan. Tuberkulosis anak merupakan bibit tuberkulosis dewasa dan dengan sendirinya merupakan sumber penularan pada masa dewasa. Dalam pengelolaan TB anak harus diingat bahwa TB primer merupakan penyakit sistemik komplikasi dapat terjadi terutama dalam 1 – 1,5 tahun perjalanan penyakit, kadang baru dalam 5 tahun. Kesukaran dalam diagnosis TB anak karena gejala klinik dan radiologik tidak khas, sedang pemeriksaan bakteriologis tidak banyak dapat diharapkan. Vaksinasi BCG yang langsung dikerjakan dan memberi reaksi yang cepat dalam 7 hari pertama (terjadi indurasi) harus dicurigai adanya infeksi tuberkulosis yang aktif. Jadi vaksinasi BCG secara masal selain untuk memberikan imunitas bisa digunakan sebagai uji tapis walaupun bersifat terbatas. Pengobatan TB memerlukan ketekunan dan waktu yang lama sehingga membosankan penderita. Pemberantasan TB akan berhasil baik bila secara simultan disertai perbaikan sosial ekonomi masyarakat.

















No comments:

Post a Comment