Thursday 26 September 2013

Menangani Mata Merah Pada Bayi


 


 



Mata merah pada bayi atau disebut juga dengan konjungivitis atau pink eye ini merupakan peradangan atau inflamasi pada konjungtiva,yakni selaput bening atau atau menutupi bagian warna putih pada mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata. Konjungivitis dapat menyebar begitu cepat sehingga menyebabkan mata rusak.
Mata merah pada bayi juga bisa merupakan penyakit musiman, pada musim musim tertentu penyakit mata merah menyerang. Penyakit ini disebabkan oleh sebuah virus, yang mana menular melalui kontak langsung dengan penderita atau menular melalui sebuah perantara benda yang pernah di pakai oleh pendirita, seperti sapu tangan, handuk, kacamata.

Konjungivitis bisa menyebar dengan cepat yang dapat membuat mata rusak. Lantas saat mata bayi memperlihatkan gejala-gejala konjungiviis sebaiknya segera periksakan ke dokter.


Adapun penyebab mata merah pada bayi adalahvirus, biasanya dari tipe adenovirus. 
  1. Bakteri atau kuman, layaknya staphylococcus serta streptococcus 
  2. virus
  3. Jamur, walau amat jarang sebagai penyebabnya 
  4. alergi pada cuaca atau debu 
  5. bahan kimia layaknya sabun, kosmetik, atau khlorin dan 
  6.  partikel kecil atau benda asing yang masuk ke mata. 

Gejala Mata Merah Pada Bayi
  • Bayi sering mengucek mata, karena tidak nyaman dan terasa gatal
  • Mata berwarna merah
  • Pembengkakan di daerah mata, karena pembesaran pembuluh darah di konjungtiva dan sekitarnya sebagai reaksi nonspesifik peradangan sehingga terjadi pembengkakan.
  • Kadang-kadang antara mata dan kelopaknya lengket seperti dilem, terutama padapagi hari setelah bangun tidur.

  • Sering mengerjapkan mata akibat lebih sensitive terhadap cahaya terang.
  • Produksi air mata berlebihan atau epifora.

Penularan: 
  • Bersentuhan langsung dengan penderita atau berada di dekat penderita.
  • Menggunaan sesuatu yang telah dipakai oleh penderita seperti handuk dan tisu.
  • Cairan dari mulut atau hidung yang berasal dari batuk atau bersin penderita.

Mengobati Mata Merah Pada Bayi

Konjungivitis sebetulnya bisa pulih dengan sendirinya tanpa pengobatan, ini bisa dilihat di dalam tempo 10-14 hari. Tetapi bila dibawa kedokter dan diobati, umumnya bisa pulih hanya kurun waktu lebih kurang dari 3 hari. 

  • Untuk konjungivitis yang dikarenakan oleh bakteri: antibiotika topical atau obat tetes atau salep, layaknya gentamysin 0,3%, chloramphenicol 0,5%. 
  • Untuk konjungivitis dikarenakan alergi: obat tetes mata antihistamin (antazoline 0,5%, naphazoline 0,05%), kortikosteroid (deksamethason 0,1%) atau gabungan keduanya.
  • Untuk konjungivitis dikarenakan virus: tanpa obat apa pun, dikarenakan dapat pulih dengan sendirinya. Bila mempunyai alergi konjungivitis diberi obat anti alergi di dalam wujud pil, cairan, atau tetes mata.
Namun sebelum diberikan obat, lebih baik diperiksa terlebih dahulu apakah belekan yang terjadi masih dalam tahap normal atau tidak.
Pemberian obat mata yang berlebihan dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi mata bayi. Jika belek pada mata bayi muncul di pagi hari dan dalam jumlah yang sedikit, maka itu hal wajar. Cukup bersihkan mata bayi dengan cara mengusapnya dengan kapas atau kain lembut. Jangan menggunakan air hangat karena dapat menyebabkan iritasi. Usap dari bagian dalam ke arah luar mata.Namun, jika belek yang muncul cukup banyak dan membuat mata bayi jadi lengket, maka anda bisa mengompres mata bayi dengan kapas yang dibasahi air hangat. Kompresan ini dimaksudkan supaya belek yang menempel bisa dibersihkan dengan mudah. Jangan gunakan borwater atau air pembersih mata lainnya karena mata bayi termasuk sensitif terhadap zat-zat tersebut. Namun apabila kondisi ini berlangsung selama 3 hari atau lebih, maka anda harus membawa bayi anda ke dokter.

Membawa bayi ke dokter harus dilakukan ketika anda melihat adanya warna merah pada bagian putih mata bayi. Warna merah umumnya merupakan indikasi terjadinya infeksi. Jika ini terjadi maka bayi anda membutuhkan obat sakit mata yang sesuai dengan penyakit yang dideritanya. 






No comments:

Post a Comment