Saturday 28 September 2013

GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN - HIPERAKTIVITAS (GPPH)



BATASAN
Gangguan penyesuaian diri perkembangan perhatian (inatensi), aktivitas (hiperaktivitas) dan kontrol perilaku kurang (impulsif) yang  telah berlangsung 6 bulan atau lebih dan terjadi sebelum usia 7 tahun pada tingkat sampai menganggu  penyesuaian diri dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan.

PATOFISIOLOGI/ETIOLOGI
Kondisi heterogen merupakan penyebab GPPH.
Faktor genetik dan lingkungan sangat berperan timbulnya GPPH, selain itu beberapa neurotransmiter : norepinefrin/noadrenergik, dopamin dan serotonin juga berpengaruh terhadap timbulnya GPPH serta didapatkan kelainan morfologi
dan fungsi otak berupa corpus callosum, basal ganglia dan lobus frontalis berukuran kecil, dan hipoperfusi dari frontal-striatal dopamine pathway.

GEJALA KLINIS
Berdasarkan DSM IV, GPPH dibagi 3 tipe :
-          GPPH tipe inatensi.
-          GPPH tipe hiperaktif-impulsif.
-          GPPH tipe kombinasi
a.       Gangguan Pemusatan Perhatian (Inatensi) 
Tidak mampu memusatkan perhatiannya untuk waktu yang lama, perhatiannya mudah teralihkan oleh stimulus lain. Rentang waktu pemusatan perhatian yang singkat, kemampuan menyimak yang rendah.
b.      Impulsivitas
Dapat berupa impulsivitas motor dan atau verbal.
Impulsivitas motor berupa anak selalu berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lain. Impulsivitas verbal atau kognitif terlihat berupa sikap terlalu cepat mengambil kesimpulan sebelum mendapat informasi.
c.       Hiperaktivas
GPPH dapat disertai atau tanpa hiperaktivitas. Hiperaktivitas menggambarkan perilaku motorik yang berlebihan.



DIAGNOSIS
a.       Anamnesa
b.      Pemeriksaan fisik.
c.       Pemeriksaan Neuropsychologic.
d.      Laporan prestasi akademis.
e.       Behavior Rating scales yang diperoleh dari beberapa sumber (guru dan orang tua).
f.       Harus memenuhi kriteria DSM IV.

DIAGNOSIS BANDING
1.      Penyakit kronis.
2.      Gangguan tidur (Sleep disorders).
3.      Depresi.
4.      Gangguan kecemasan.
5.      Obsessive-compulsive disorders.
6.      Gangguan sekunder akibat stres.
7.      Pervasive developmental disorders.
8.      Gangguan psikiatri lainnya.

PENYULIT
1.      Perilaku eksternalisasi berupa oppositional defiant disorder, conduct  disorder dan gangguan tic.
2.      Perilaku internalisasi berupa depresi, ansietas dan gangguan belajar.

PENATALAKSANAAN
1.      Terapi Farmakologis :
a.   First-line Treatment (Stimulan)
            Metilfenidat :
Short acting                 : 5-20 mg (2-3 kali/hari) selama 3-5 hari.
Intermediate-acting     : 20-40 mg (pagi 20 mg, sore 20 mg) selama 3-8 hari.
Long-acting                 : 18-72mg (1 kali/hari) selama 8-12 hari.
Amfetamin :
Short acting                 : 5-15 mg (2 x/hari) atau 5-10 mg (3 x/hari).
Intermediate-acting     : 5-30mg (1 x/hari) atau 5-15mg (2 x/hari).
Long-acting                 : 10-30 mg (1 x/hari).
b.   Second-line Treatment (Anti-depresan)
Tricyclics ( TCAs)         :   2-5 mg/kg/hari (2-3 x/hari ).
Bupropion                     :   50-100mg (3 x/hari ) atau 100-150 mg (2 x/hari ).
2.      Terapi non Farmakologis : Terapi perilaku.

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete