Friday, 28 August 2015

PERKEMBANGAN TERLAMBAT



https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSZz6B9L2CKa4rrAfBkiyCnbV1RD7dNxgxUe_S8kOwk2oMh1DqH5g

BATASAN           
Terlambatnya perkembangan pada anak dibawah usia 6 tahun seringkali merupakan gejala awal dari retardasi mental. Perkembangan anak dinyatakan terlambat apabila pada skrining terdapat keterlambatan pada salah satu atau beberapa dari aspek perkembangan (motorik kasar, motorik halus, berbicara, perilaku sosial). Adanya perbedaan standard edukasi 20% antara usia khronologis (C.A.) dan usia mental (M.A).

PATOFISIOLOGI
Perkembangan terlambat terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat proses tumbuh kembang terjadi pada :
·         Masa sebelum lahir (antenatal) :
Adanya kelainan genetik (Sindroma Down, Turner), gizi ibu hamil yang tidak adekuat kekurangan  makronutrien dan atau mikronutrien, dan infeksi TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes)
·         Masa persalinan (natal) :
Asfiksia yang terjadi karena gangguan pada plasenta dan tali pusat, kesukaran persalinan, infeksi, trauma lahir, dan tindakan pada persalinan patologik.
·         Masa pasca persalinan (post natal) :
Pola asuh yang salah dan infeksi, gangguan syaraf dan perilaku karena pengaruh lingkungan yang tidak optimal.

Gejala Klinik         
Kemampuan anak yang tidak sesuai dengan milestone/tahap umurnya. Kelainan bawaan/kongenital, Sindroma Down, Turner dll. Hipotiroid, Gagal Tumbuh, Perawakan pendek.

CARA PEMERIKSAAN
1.      Anamnesis 
-          Prenatal dan perinatal, penyakit-penyakit ibu, infeksi yang pernah diderita.
-          Retardasi mental, kesukaran belajar, pertumbuhan, status gizi, masalah-masalah sosial. Penyakit-penyakit bawaan (jantung, CNS, ginjal), kejang-kejang, adanya kemunduran perkembangan.
-          Kepedulian orang tua terhadap anaknya.   
                                 
2.      Pemeriksaan
-          Menetapkan umur anak
-          Pengukuran anthropometri (BB, PB, TB, LK)
-          Penilaian pertumbuhan dan status gizi.
-          Pemeriksaan  fisik : bentuk muka, badan, kelainan neurologik, kulit (cafe au lait kulit, neuro fibromatosis).
-          Pemeriksaan genitalia (gonad, infertility dsb)

Patokan tanda-tanda perkembangan terdapat dalam :
a.       Buku KIA dan KMS (Kartu Menuju Sehat) :
Perkembangan anak tidak sesuai(terlambat) dengan gambar perkembangan pada usianya.
b.      Buku DDTK – 2006 : Pengisian formulirKuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) untuk usia 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan.                                  
c.       Denver II. Untuk usia 1 bulan - 6 tahun (formulir terlampir)
d.  Penunjang : Laboratorik apabila diperlukan (infeksi), TORCH, CT Scan atas indikasi apabila didapatkan microcephaly, Hydrocephalus.
e.       Rujukan  :  THT, Mata, Psikiatri/Psikologi, Rehabilitasi Medik, Bedah, Orthopedi.
 
PENYULIT  :  Sequalae.
                 Child abuse.

      
DAFTAR PUSTAKA
1.    Camp Bonnie W., Headley Roxan : Developmental Delay Under 6 years of age, in  Pediatric Decision making, edited by Berman, 2nd edition, B.C. Decker Inc., Philadelphia, 1991, pp. 360-363.
2.   Lissauer Tom, Clayden Graham : Emotions and behaviour, in Paediatrics, llustrated Textbook, 2 nd  edition, Mosby,.B. Saunders., 2001, pp. 313.
3.   Goldson  Edward, Reynolds Ann : Child  Development & Behaviour, in Lange Current Pediatric Diagnosis Treatment edited by Hay William, Levin Myron J.,sondheimer Judith M, Deterding Robin R.; 7th International Edition, Mc Graw-Hill, New York, 2005, pp.  66-101.
4.   Departemen Kesehatan R.I. : Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan intervensi Dini Tumbuh kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar, 2005.                                      

No comments:

Post a Comment