BATASAN
Demam merupakan keluhan utama
sekitar 10-15% kunjungan ke poliklinik dan unit emergensi dengan sebagian besar
berusia kurang dari 3 tahun yang umumnya disebabkan oleh virus yang dapat
sembuh sendiri, hanya sebagian kecil dapat berupa infeksi bakteri serius
diantaranya meningitis bakteriil, bakteriemia, pneumonia bakteri, infeksi
sakuran kemih, enteritis bakteriil, infeksi tulang dan sendi. Penyebab demam dapat diidentifikasi berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
LANGKAH
DIAGNOSTIK
ANAMNESISDitanyakan
- Riwayat imunisasi
- Paparan terhadap infeksi.
- Nyeri menelan
- Nyeri telinga.
- Batuk dan atau sesak napas.
- Muntah berak,
- Nyeri atau menangis waktu buang air kecil
PEMERIKSAAN FISIK
Ukur temperatur tubuh
·
Demam : ³ 380
C rectal.
Tentukan derajat sakit :
Subjektif
:
·
Kualitas tangis
·
Reaksi terhadap orang tua,
·
Tingkat kesadaran
·
Warna kulit/selaput lendir.
·
Derajat Hidrasi
·
Interaksi
Obejektif
:
·
Tidak tampak sakit
·
Tampak sakit
·
Sakit berat/toksik.
Tidak ada metode spesifik untuk mendeteksi
kemungkinan infeksi fokal yang tersembunyi.
1.
ISK (infeksi saluran kemih)
a.
Urinalisis
b.
Biakan urin
Setiap pemeriksaan urinalisis positif dianggap sebagai tersangka ISK
yang merupakan indikasi untuk memulai pengobatan dengan antibiotik. Diagnosis
pasti ditegakkan bila hasil biakan urin positif.
Catatan : urinalisis positif : nitrit (+)
Lekosit esterase (+)
Mikroskopik : Lekosit > 10/LPB atau Bakteri (+)
Atau dengan pewarnaan
gram (+).
2.
Pneumonia
Pneumonia bakterial bila demam ³ 390 C
atau lekosit > 20.000 mm3
Catatan :
a.
Pada anak dengan suhu yg tidak
terlalu tinggi, hitung lekosit tidak terlalu tinggi, tidak disertai distres
respirasi, tachipnea, ronchi atau suara napas melemah maka kemungkinan
pneumonia dapat disingkirkan.
b.
Umur dapat dipakai sebagai
prediksi penyebab pneumonia. Pneumonia oleh virus paling banyak dijumpai pada
umur 2 tahun pertama.
c.
Foto thorax sering kali tidak
selalu membantu dalam menentukan pengobatan pneumonia.
d. Pneumonia dan bakteremia jarang terjadi
bersamaan < 3%.
3.
Gastroenteritis
bakterial, umumnya ditandai dengan muntah dan berak.
Catatan :
a.
Penyebab terbanyak
rotavirus
b. Berak darah lendir biasanya karena GE
bakterial
4.
Meningitis
a. Bayi/Anak tampak sakit berat.
b. Pemeriksaan fisik : letargik, kaku kuduk,
muntah.
c. Diagnosis ditegakkan dengan pungsi
lumbal.
Demam sebagai prediktor bakteremia tersembunyi :
39-39,4 :
< 2 %
39,4-40 :
2-3 %
40-40,5 :
3-4 %
> 40,5 :
4-5 %
- Anak dengan resiko rendah dan orang tua yang kooperatif dapat berobat jalan dengan pengamatan setiap hari sampai demam turun.
- Bila anak terlihat sakit berat diperlukan pemeriksaan laboratorium termasuk termasuk darah lengkap, urinalisis, biakan urin.
Catatan :
1. Lekosit
> 15 000 meningkatkan resiko
bakteremia menjadi 3-5%, bila > 20.000 resiko menjadi 8-10%
2. Untuk
mendeteksi bakteremia tersembunyi hitung netrofil absolut lebih sensitive dari
hitung lekosit atau batang absolut. Hitung absolut netrofil > 10.000/mm3 meningkatkan
resiko bakteremia menjadi 8-10%
3.
Pemeriksaan biakan darah dari
anak dianjurkan dilakukan karena 6-10% anak dengan bakteremia dapat berkembang
menjadi infeksi bakteri yang berat, terutama pada anak yang terlihat sakit berat.
TATALAKSANA
1. Anak yang tidak tampak sakit, tidak
perlu dirawat dan tidak perlu dilakukan
pemeriksaan laboratorium serta tidak perlu diberikan antibiotik.
2. Apabila dari anamnesis,
pemeriksaan fisik, laboratorium menunjukkan hasil resiko tinggi
untuk terjadinya bakteremia tersembunyi, maka dapat diberikan
antibiotika setelah pengambilan sediaan untuk biakan (catatan : terutama bila
hitung lekosit > 15.000/mm3 atau hitung total netrofil absolut
> 10.000/mm3).
3. Pemberian
antibiotika secara empirik harus memperhitungkan kemungkinan terjadinya
peningkatan resistensi bakteri. Secara
empirik antibiotika pilihan adalah amoksisilin : 60-100
mg/kg BB/hr atau seftriakson 50-75 mg/kg BB/hr (maksimum 2 g/hr). Bila
didapatkan alergi terhadap kedua obat tersebut, maka dapat dipilih obat lain
sesuai dengan hasil uji resistensi dan bila perlu dapat dikonsulkan/rujuk
kepada konsultan infeksi dan penyakit tropis.
4.
Bila kultur darah positif dan
demam menetap 5 hari, maka perlu dilakukan pemeriksaan ulang untuk kemungkinan
adanya baktermia oleh fokal infeksi yang tidak terdeteksi sebelumnya (misalnya :
meningitis).
DAFTAR PUSTAKA
1. Baker MD., Bell LM. Unpredictibility of Serious Bacterial
Illness in febrile infants from birth to month of age, Arch pediatr Adoluss
med, 1999; 153 : 508-511.
2. Kramer MS., Shapiro ED. : Management
of the young febrile child : A commentary on recent probiotic guidelines.
Pediatrics 1997; 100 : 128.
3. Barott LJ. Management of fever
without source in infants and children annals of emergency medicine, 2000 ; 36
: 602-614.
4. Slater M., King SE. : Evidence based
emergency medicine evaluation and diagnostic testing. Emergency medicine
clinics of worth America,
999 ; 17 : 97-192.
5. Mc
Carthy PL
et al : Fever without
apparent source on clinical examination, lower respiratory infections in
children and Enterovirus infections. Current Opinion in Pediatrics 2000; 12 :
77-95.
No comments:
Post a Comment