
Pengertian
Etiologi
Etiologi Dermatitis Seboroik masih belum jelas, meskipun
demikian dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor antara lain :
1. Faktor Hormonal
Keterlibatan
faktor hormonal dapat menjelaskan kenapa kondisi ini dapat mengenai
bayi, menghilang secara spontan dan kemudian kembali muncul setelah puberitas.
Pada bayi dijumpai kadar hormon transpian serta meninggi beberapa bulan setelah
lahir dan penyakitnya akan membuka bila kadar hormon ini menurun.
2. Faktor Infeksi Jamur
Faktor lain yang berperan adalah terjadinya Dermatitis
Seborrhoe berkaitan dengan Proliterasi Spesies yang ditemukan di kulit sebagai
flora normal. Ragi genus ini dominan dan ditemukan pada daerah seboroik tubuh
yang mengandung banyak Lipid Sebasea. Misalnya kepala, tubuh, punggung.
3. Kekurangan Nutrisi
Seborrhoe juga dicurigai berhubungan dengan kekurangan
nutrisi, tetapi belum ada yang menyatakan alasan kenapa hal ini terjadi. Pada
gangguan system saraf pusat (parkinson, Cranial-nerve Palsier, Majorturneal
Paralyses) juga cenderung berkembang.
Menurut Johnson (2000) terjadinya Dermatitis Seborrhor pada penderita tersebut
akibat peningkatan timbunan sebum dapat menjadi tempat berkembangnya Provale
sehingga menginduksi Dermatitis Seborrhoe.
4. Faktor Genetik dan Lingkungan
Faktor genetik dan lingkungan dapat merupakan
predisposisi pada populasi tertentu, seperti penyakit komorbid, untuk
berkembangnya penyakit Seboroik. Meskipun Dermatitis Seborrhoe hanya terdapat
pada 3% populasi, tetapi insiden pada penderita AIDS dapat mencapai 85%.
Macam-macam Seborrhoe Menurut Daerah Lesinya
1. Seborrhoe Kepala Pada daerah berambut dijumpai skoama yang berminyak dengan warna kekuning-kuningan. Sehingga rambut saling melekat kadang-kadang dijumpai KRUSTA yang disebut PITYRIASIS OLEOSA (Pityriasis Steatoides). Kadang-kadang skoamanya kering dan berlapis-lapis serta sering lepas sendiri disebut PITYRIASIS SIKA (ketombe) gejala :
- Rasa gatal di kulit kepala
disertai ketombe
- Jika mengira sebab dari kepala
yang kering dan disertai penurunan frekuensi pemakaian shampo, menyebabkan
akumulasi lebih lanjut. Inflamasi akhirnya terjadi dan kemudian gejala makin
memburuk
- Rambut rontok disertai alopesia
dan rasa gatal
- Timbulnya Korona Seborrhoe
merupakan meluasnya lesi yang dapat sampai di dahi
- Dermatitis Seborrhoe yang
terjadi pada kepala bayi disebut “Credle Cap”
- Sensasi terbakar pada wajah
yang terkena (pada orang dengan kumis dan jenggot)
- Dermatitis Seborrhoe menjadi
tebal, kuning dan berminyak dan terkadang infeksi bakteri
Pada daerah mulut Seborrhoe Aulkus Nasola Bialys, dagu, dll. Terhadap MUKOLA ERITAMA daerah berambut (dagu dan di atas bibir dapat terjadi follikulitis). Hal ini sering terjadi atau dijumpai pada laki-laki yang sering mencukur jenggot dan kumisnya. Seborrhoe muka di daerah jenggot disebut Sikosis Barbe.
Jenis ini mengenai daerah Prestenal Interskapeila, ketiak, inframama, umbilicus, krural (lipatan paha, perinium). Dijumpai ruam berbentuk macula eritema yang pada permukaannya ada skuama berminyak berwarna kuning-kekuningan. Pada daerah badan lesinya bisa berbentuk seperti lingkaran dengan penyembuhan sentral. Di daerah intertrigo, kadang-kadang bisa timbul fisura sehingga menyebabkan infeksi sekunder.
Diagnosa
Anamnesis
Bentuk yang banyak dikenal dan dikeluhkan pasien (ibu
pasien) adalah ketombe. Walaupun demikian masih terdapat kontroversi para ahli,
sebagian menganggap ketombe adalah bentuk Dermatitis Seborrhoe ringan tetapi
sebagian berpendapat lain. Pemeriksaan Fisik
Secara klinis kelainan ditandai dengan eritema dan skuama yang berbatas relative tegas. Skuama dapat kering, halus berwarna putih sampai berminyak kekuningan, umunya tidak disertai rasa gatal. Kulit kepala tampak skuama patah ringan sampai dengan menyebar, tebal, krusta keras. Bentuk plak jarang. Dari kulit Dermatitis Seborrhoe dapat menyebar ke kulit dahi belakang leher dan belakang telinga. Distribusi mengikuti daerah rambut pada kulit dan kepala seperti kulit kepala, dahi, alis, lipatan nasolabial, dan belakang telinga. Perluasan ke daerah submental dapat terjadi.
Pemeriksaan histologi pada Dermatitis Seborrhoe tidak spesifik dapat ditemukan hyperkeratosis, akantosis, spongiosis fokal dan paraketatosis. Biopsy kulit dapat efektif membedakan Dermatitis dengan penyakit sejenis.
Diagnosis Banding
- Dermatitis Apotik : Dermatitis Apotik pada dewasa tampak pada fossa antecutabital danpoplotae. Bayi dapat menderita Dermatitis Atopi prediksi terutama pada bagian tubuh tertentu, tetapi pada bayi memiliki ciri-ciri axillary patehes, kurang oozing dan weeping dan kurang gatal
- Kandisiasis : Pada pemeriksaan histologi kandidiasis menghasilkan psedohipa
- Psoriasis : Pada Psoriasis dijumpai skuama yang lebih tebal, kasar, berlapis-lapis, putih seperti mutiara dan tidak berminyak. Pitting nail atau onycholisis distal dapat untuk membentuk membedakan
- Pitiariasis Rosasea : Pitiriasis Rosasea dapat terjadi eritema pada wajah menyerupai Dermatitis Seborrhoe. Cenderung melibatkan daerah sentral wajah-wajah tetapi dapat juga hanya pada dahi. Skuamanya halus dan tidak berminyak. Sumbu panjang lesi sejajar dengan garis kulit
Penatalaksanaan
1. Merawat Rambut Agar Sehat
Menjaga kebersihan rambut bayi dengan mengeramasinya.
Lakukan itu 2-4 kali dalam seminggu. Gunakan produk shampo yang sesuai dengan
jenis rambut bayi. Jangan mudah mengganti produk shampo. Dan perhatikan pula
keamanan. Bersihkan pola kulit kepala yang mana mungkin terdapat kerak-kerak.
Bila bayi beratnya di bawah 2.500 gram sebaiknya gunakan waslap. Pemotong
rambut perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan kepala bayi.
2. Umumnya anak yang berbakat
atopik di kepala akan mengalami “ketombe” yang lebih parah pada cuaca panas,
karena aktivitas kelenjar andregennya meningkat, dapat dilakukan usaha, misal :
memakai payung bila keluar rumah, menghindari ruangan pengap, menghindari baju
tebal dan bisa menyediakan ruangan ber-AC untuk anak.
3. Sebaiknya jangan mengangkat
sisik di kepala anak sebelum ada perintah dokter. Dikhawatirkan akan terjadi
infeksi, karena alat-alat perawatan tidak steril. Biasanya dokter akan
memberikan obat dengan mencampur minyak guna mengenai kulit kepala.
4. Menggunakan shampo untuk
membersihakn kotoran kulit kepala yang betul-betul diperuntukkan bagi anak,
karena shampo untuk dewasa umumnya mengandung SULFAKTAN, bahan pewangi,
pengawet dsb. yang bisa mengeritasi kulit bayi dan anak.
5. Bila tanpa shampo tidak ada
kelainan yang muncul, lebih baik gunakan air bersih saja ketika menyuci kulit
kepala. Frekuensi yang dianjurkan untuk pemakian shampo adalah 2-3 kali.
6. Banyak anak aktif diluar rumah
sehingga badan berkeringat dan bau. Maka anak memerlukan shampo yang mengandung
jenis mild.
7. Ketombe yang disebabkan jamur
dilakukan penanganan mengontrol populasi jamur dengan mencuci rambut anak
setiap hari dan pijat kepala dengan shampo secara perlahan yang akan mengurangi
jamur lewat serpihan kulit kepala ‘yang lepas.
8. Pada kasus infeksi atau
RINGWORM, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh dokter, bisa juga diberi
obat anti jamur yang dapat dibeli di apotik. Misal : produk-produk yang
mengandung 2 % clotrimezol.
9. Membiasakan mencuci tangan
sesudah menyentuh kulit kepala anak yang terkena infeksi guna menghindari penularan
lebih lanjut
Pengobatan Tropical Bila Terjadi Infeksi
Bila terjadi infeksi sekunder dan eksudatif harus
dikompres dulu dengan larutan kalium permanganate 1 : 5000 kemudian diberikan
krim yang mengandung asam satisilat (2%) sulfur presipitatus (4%), viofarm (3%)
dan hidrokartison (vi-1%). Noemisin dan basitrasin ditambahkan bila ada infeksi
ekunder pada aderah kepala dianjurkan penggunaan shampo yang tidak berbusa 2-3
kali seminggu dan memakai krim yang mengandung selenium sulfide atau Hg
presipitrates albus 2%.

No comments:
Post a Comment