Pengertian
Infeksi Saluran
Pernafasan Atas (ISPA)merupakan masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia mulai
organ hidung hingga alveoli beserta organ seperti sinus-sinus rongga telinga
tengah dan pleura dan berkembang biak yang berlangsung sampai dengan 14 hari.(Depkes RI, 1996 : 4).

Etiologi
Infeksi Saluran Pernafasan Atas ISPA dapat disebabkan oleh virus, bakteri maupun riketsia, infeksi
bakterial. Penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus,
Pnemokokus, Hemofilus, Bordetella dan Korinebakterium. Virus penyebab ISPA
antara lain adalah golongan miksovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus,
Mikoplasma, Herpesvirus, dll.
Tanda
Dan Gejala
Tanda dan gejala yang muncul antara lain :- Demam : Pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika anak sudah mencapai usia 6 bulan sampai dengan usia 5 tahun. Sering kali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi suhu tubuh bisa mencapai 38oC - 40oC.
- Meningismus : Merupakan tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens, biasanya terjadi selama periode bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk.
- Anorexia (Nafsu Makan Berkurang) : Biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan menjadi susah minum dan bahkan tidak mau minum.
- Vomiting : Biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi bayi tersebut mengalami sakit
- Diare (Mild Transient Diare) : Sering kali terjadi mengiringi infeksi saluran pernafasan akibat infeksi virus.
- Abdominal Pain : Nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya lymphadenitis mesentri
- Sumbatan pada jalan nafas / nasal : Pada saluran nafas yang sempit akan lebih mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret
- Batuk : Merupakan tanda umum dari terjadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.
- Suara Nafas : Biasanya terdengar wheezing, ronchi, stidor (whaley and wong : 1991 : 1419)
Pemeriksaan Penunjang
ISPA memiliki beberapa diagnosis banding yaitu
difteri, monokleosis infeksiosa dan agranulositosis yang semua penyakit diatas
memiliki manifestasi klinis nyeri tenggorokkan dan terbentuknya membrana.
Mereka semua mesing-masing dibedakan melalui biakan kultur melalui swab,
hitungan darah dan test paul bumnell. Pada infeksi disebabkan oleh streptokokus
manifestasi lain yang muncul adalah nyeri abdoment akut yang sering disertai
dengan muntah.
Dampak ISPA
- Pengurangan Absorbsi Makanan
- Kehilangan Nutrisi Air
- Pengurangan masukan makanan akibat kehilangan nafsu makan
- Peningkatan kebutuhan metabolic
Perawatan ISPA di Rumah
Pemberian makanan : - Berilah makanan secukupnya selama sakit
- Berilah makanan sedikit-dikit dan sesering mungkin bila anak muntah
- Tambahlah jumlah makanan bila anak sembuh
Pemberian cairan : - Berilah anak minuman lebih banyak dari biasanya
- Tingkatkan Pemberian air susu ibu
Bersihkan ingus anak agar tidak mengganggu pernafasan
Pemberian obat pereda batuk : Berilah obat batuk yang aman sederhana (misalnya : campuran ½ sendok air jeruk nipis dengan ½ sendok madu, diberikan 3 kali sehari )
Amati tanda-tanda penyakit bertambah berat seperti : - Sesak napas
- Nafas Menjadi cepat
- Anak tidak mampu minum
(Bawalah segera kepetugas kesehatan bila didapat tanda-tanda penyakit menjadi lebih berat)
Pencegahan
Keadaan gizi dan status lingkungan sangat berpengaruh terhadap pencegahan ISPA :
- Mengusahakan agar anak mempunyai gizi baik
- Mengusahakan kekebalan anak dengan imunisasi
- Menjaga kebersihan perseorangan dan lingkungan
- Mencegah Anak berhubungan dengan penderita ISPA
- Pengobatan segera